Page 184 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 184
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU
Secara keseluruhan bentuk arsitektur bangunan masjid Sultan Ternate
menggambarkan campuran unsur budaya dari berbagai bangsa atau daerah,
seperti dari Arab, Persia, dan Jawa. Meskipun demikian, bangunan masjid Maluku
tetap menunjukkan ciri khasnya yaitu memiliki bentuk tiang alif pada bagian
puncak atap.
9.5 Masjid Kesultanan Tidore
Pemandangan yang menarik dari Pulau Tidore, khususnya ibu kota Soasio,
adalah bangunan masjid dan musala yang banyak ditemukan mulai dari daerah
kota di pantai hingga di desa terpencil di lereng gunung. Sebut saja misalnya di
Desa Gurabunga di lereng Gunung Kie Matubu ditemukan dua buah bangunan
masjid. Banyaknya bangunan masjid di Tidore berkaitan dengan banyak tarekat
yang berkembang di kalangan penduduk.
Masjid Kolano atau Masjid Besar, dibangun pada 1700 pada masa
pemerintahan Sultan Djamaludin. Masjid yang dirancang oleh Bela Tudho itu
menggunakan bahan kayu, batu, semen, dan ilalang, memakan waktu sekitar
sepuluh tahun dan mulai digunakan pada 1710. Atap terbuat dari ilalang dan daun
sagu sehingga juga dikenal dengan sebutan Masjid Sigi Palang. Letaknya di Kota
Soasio, menghadap ke arah laut, sekitar 100 meter ke arah barat dari Kedaton
Tidore.
168