Page 187 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 187

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU



               memiliki suatu kekhasan tersendiri yang tidak dimiliki bangunan masjid lainnya
               di Nusantara. Ciri khas arsitektur masjid di Maluku antara lain memiliki tiang alif
               yang tidak ditemukan pada masjid-masjid di belahan Nusantara lain (Handoko
               2013:). Tiang alif adalah sebatang tiang seperti penangkal petir yang ditempatkan
               di puncak atap masjid. Pada bagian pangkal tiang alif terdapat hiasan pada empat
               sudutnya.


                   Tiang Alif merupakan bagian atap yang paling tinggi dan kecil yang dihiasi
               dengan sebuah tombak  berornamen  sebuah  bola atau  kubus.  Hiasan  tiang
                                                                          2
               alif  merupakan perwujudan paham  tarekat  sufi  pada  masyarakat di  Maluku,
               khususnya  di Maluku  bagian tengah.  Tiang alif dianggap  sebagai  simbol
               ketahuhidan. Ia juga melambangkan tingkat ketauhidan seorang muslim yang
               telah melampaui tingkat-tingkat syariat, tarekat, hakikat, dan ma’rifat sehingga
               mencapai kesempurnaan tertinggi yakni menuju Ketuhanan yang Tauhid. Pada
               bangunan masjid masa kini, tiang alif biasanya  disulih dengan tulisan  “Allah”
               dalam aksara Arab.


                   Bangunan masjid di Indonesia abad  ke-16/17 memiliki bentuk kekhasan
               tersendiri yang pada  dasarnya  sama mulai  dari  Aceh  di ujung barat hingga
               Maluku di ujung timur (Reid 1998). Bentuk denahnya bujur sangkar dengan sisi
               yang sama, di sebelah timur terdapat serambi, dan di bagian dalam terdapat
               empat  buah tiang sokoguru untuk menopang atap dari jerami  atau ijuk yang
               berlapis-lapis.  Tidak  dapat  disangkal  lagi bahwa  bentuk  atap yang  berlapis-
               lapis menggambarkan bentuk Gunung Meru pada kepercayaan Hindu-Jawa. Di
               sekeliling halaman terdapat  pagar  tembok bata. Gambaran sebuah kompleks
               masjid seperti ini sudah umum ditemukan di seluruh Maluku.


                   Pada umumnya, bentuk atap masjid memiliki kesamaan, yaitu berupa atap
               tumpang tiga hingga lima, makin ke atas makin kecil (van Dijk dalam Nas dan
               Vletter [ed.] 2009: 52–8). Bentuk atap tumpang ini merupakan tinggalan tradisi
               Nusantara sebelum  kedatangan  agama  Islam  (Ambary  1998:  48).  Kadang-
               kadang di sekeliling serambi masjid terdapat parit, di bagian barat laut atau barat
               terdapat ruang yang menonjol yang disebut mihrab, dan di halaman samping
               atau belakang mihrab terdapat kompleks makam.



               2  Deskripsi Pijper, dikutip van Dijk dalam Nas dan Vletter [ed.] (2009).


                                              171
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192