Page 82 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 82

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU



              Datuk Sulaiman dan mengajukan tantangan kedua dengan mengambil sebuah
              balubu atau tempayan yang berisi air. Tempayan tersebut dibalikkan namun air
              di dalamnya  tidak tumpah  setetes pun. Menyaksikan kepandaian  bangsawan
              tersebut, rakyat Baebunta bersorak dan menyangka kemenangan sudah berada
              di pihak Daeng Paboli. Namun keriuhan itu hanya berlangsung sekejap ketika
              Datuk Sulaiman mengambil tongkat dan segera menghantam tempayan tersebut

              dengan keras sehingga pecah berserakan ke tanah tetapi air dalam tempayan
              tersebut tetap utuh melayang sebagaimana bentuk tempayan  semula. Takjub
              dengan kehebatan Datuk Sulaiman yang melebihi kemampuannya, Daeng Paboli
              menyatakan bahwa dirinya dengan suka rela memeluk Islam sesuai janjinya dan
              meminta rakyat Baebunta mengikuti dirinya. Mereka kemudian meninggalkan
              ajaran  dewata  seuwae yang merupakan  kepercayaan lama  yang  selama  itu
              dijalankan di Tanah Luwu (Mahmud 2012: 44–6).




































                                                                             Gambar 4.1
                                           Foto Sisa Babulu atau Tempayan Datu Sulaiman









                                              66
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87