Page 91 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 91

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU



               9.  Ajaq mubōtō yaitu larangan melakukan kegiatan berjudi.

                   Penyiaran agama  Islam  di Luwu  belum  sepenuhnya berjalan  baik  ketika
               Datuk Sulaiman  diminta  oleh Raja Gowa dan  Datu  Luwu  untuk  menyebarkan
               Islam di Kerajaan Wajo setelah dikalahkan pada 1610. Kronik Wajo mengisahkan
               keberhasilan Datuk Patimang mengembangkan ajaran Islam di Wajo. Dikisahkan
               bahwa mesjid penuh sesak dengan masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah.

               Selain itu berbagai ajaran Islam seperti tata cara nikah, hukum waris, kematian,
               dan bermacam hal yang berkaitan dengan pengembangan Islam berjalan dengan
               baik. Keadaan ini membuat Raja Gowa meminta kepada Datuk Sulaiman untuk
               kembali ke Luwu untuk membimbing Datu Luwu dan rakyatnya kembali. Namun
               tak lama setelah kembali  ke Luwu,  Datuk  Sulaiman  meninggal  dunia  karena
               sakit dan dimakamkan di Patimang sehingga dirinya digelari Datuk ri Patimang.
               Makam Datu Patimang terletak berdekatan dalam satu kompleks dengan makam
               Datu Luwu XV, La Patiware Daeng Parabung. Kematian mubalig ini membawa
               duka mendalam bagi para raja dan rakyat Sulawesi Selatan pada masa itu (Ilyas

               2011: 456).

































                                                                              Gambar 4.2
                                               Makam Datuk Sulaiman di Patimang-Malangke



                                               75
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96