Page 163 - ETPEM2016
P. 163

Gambar 2:
                                        POLA PERAGAAN

                PENDIRIAN di

                 dalam pelaku    SIKAP      PERILAK      RAGA (KENYATAAN)
                   budaya

                                     PERAGAAN PENDIRIAN



                   Sumber : Teori Budaya Organisasi (Ndraha, 2005:24)

                    Kebenaran itu diperoleh melalui pengalaman atau pengkajian,
               trial  and  error,  dan  pembuktian.  Setiap  kali  pelaku  menghadapi
               masalah,  solusi  yang  dipilih  dan  ditetapkannya  adalah  peragaan
               pendiriannya tersebut.
                     Secara teoritik, pola peragaan merupakan pola aplikasi etika
               yang ideal karena relatif lebih konsisten dan stabil daripada pola
               pelakonan. Pola peragaan didasari pendirian yang kuat pada diri
               seseorang tentang bagaimana beretika. Inilah pola yang menjadi
               pengantar  yang  kuat  untuk  menuju  ke  keadaan  etika  yang
               diaplikasikan atas kesadaran dan keteguhan diri pelaku.

                     Dengan  pola peragaan, nilai etik yang dipegang seseorang
               menjadi nilai intrinsik (nilai yang menyatu di dalam jiwa), sehingga
               self controll (kontrol diri) dalam mengaplikasikan normanya terjadi
               dengan  sendirinya.    Apalagi  jika  pelaku  memiliki  kebebasan
               eksistensial  yang  kuat.  Perbuatan  etisnya  sudah  tidak
               mempersoalkan lagi diketahui atau tidak diketahui orang lain.
                     Dalam  praktik  pemerintahan,  pola  itu  tidak  dapat  dipakai
               secara  murni  (seutuhnya),  karena  aparatur  pemerintah  berada


                                                                             147
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168