Page 168 - ETPEM2016
P. 168
Apalagi jika keimanannya lemah, maka perilakunyapun kurang etis.
Mereka sepertinya tidak kuat keyakinannya terhadap hari
perhitungan (hisab) yang pasti akan dialaminya, sehingga mereka
sedikit rasa malu dan takutnya terhadap Allah SWT. Akibatnya,
dalam bahasa Sunda, tunggul dirarud catang dirumpak (apapun
dilakukan tanpa mempedulikan halal-haramnya).
Pada umumnya aparatur pemerintah melaksanakan
kegiatan-kegiatan ritual sesuai dengan ajaran Islam, seperti
sembahyang wajib lima waktu, sembahyang Jum’at, dan
menjalankan ibadah haji (pegawai yang mampu). Kegiatan lainnya
juga dilakukan seperti mengikuti pengajian-pengajian, memberikan
sedekah, melayat jenazah, menyantuni anak yatim, membangun
mesjid/mushola, membaca Qur’an, menghormati ulama/ustadz,
dan sebagainya. Kerukunan hidup beragama di lingkungan
kantornya terpelihara, yang ditandai dengan tidak adanya konflik di
antara pemeluk agama yang berbeda. Cara berpakaian pegawai
wanita pada umumnya menurut kaidah agama (berjilbab), kecuali
nonmuslim. Hampir di setiap kantor unit kerja daerah
diselenggarakan sembahyang berjamaah setiap hari, pengajian
Qur’an setiap pagi/Jum’at, dan menyelenggarakan perayaan hari-
hari besar Islam (pengajian muludan, pengajian rajaban). Nilai-nilai
keutamaan hidup dari agama yang dianutnya yang biasa dipelihara
dalam kehidupannya di lingkungan keluarga atau di lingkungan
masyarakat dimana mereka bertempat tinggal, dibawa pula ke
dalam lingkungan kedinasannya dimana mereka bertugas. Nilai-
nilai keutamaan hidup tertentu secara tidak disadari mewarnai
sikap dan perilakunya dalam pergaulan hidup sehari-hari di
lingkungan pekerjaannya.
152