Page 184 - ETPEM2016
P. 184
positively or negatively to other people, to decisions, to institutions,
and to organizations. Terjemahan bebasnya, sikap merupakan
suatu kecenderungan untuk merespons secara positif atau negatif
kepada orang lain, keputusan-keputusan, lembaga-lembaga, dan
organisasi-organisasi. Abu Ahmadi (1999:164) menjelaskan bahwa
sikap seseorang terhadap norma ada yang positif dan ada yang
negatif. Sikap positip adalah sikap yang menunjukkan atau
memperlihatkan penerimaan, pengakuan, dan persetujuan, serta
melaksanakan norma-norma yang berlaku di mana individu itu
berada. Sedangkan sikap yang negatif adalah sikap yang
menunjukkan penolakan terhadap norma-norma yang berlaku di
mana individu itu berada.
Dari berbagai pendekatan berdasarkan teori-teori tersebut
diketahui bahwa tingkat keetikan perilaku seseorang tergantung
pada sikapnya yang negatif atau positif terhadap norma etik, dan
sikapnya itu tergantung pada kuat-lemahnya rasa kebersamaan
dan kepekaan etisnya. Secara hipotetik dapat dikatakan, semakin
kuat rasa kebersamaan dan kepekaan etis seseorang, semakin
positif sikapnya terhadap norma etik.
Faktor kedua, kebebasan pelaku untuk memilih alternatif dan
mengambil keputusan untuk bertindak sesuai dengan nuraninya.
Kebebasan yang dimaksud adalah ‘kesukarelaan untuk
bertindak secara sengaja’ yang disebabkan oleh tidak adanya
paksaan atau ancaman dari luar atau sesuatu apapun yang
menghalanginya. Kalaupun ada paksaan atau ancaman, dengan
‘kehendak bebasnya’ ia tetap memutuskan untuk melakukan
168