Page 194 - Jalur Rempah.indd
P. 194

Atas nama Tuhan
                                                                Banda, 17 Juni 1602
                                                 1

                     Pertama: Wolphert Hermanszoon, laksamana Belanda, telah membuat
                 kesepakatan dengan penduduk Pulau Ay di kampung Ouratt, bahwa di sana
                 orang Belanda akan tetap tinggal dan bebas menjalankan ibadahnya  tanpa
                 diganggu oleh siapapun karena Tuhan menjadi hakim tertinggi.
                                                 2

                     Kedua: Di sisi lain orang Portugis, Jawa, atau semua bangsa lain selain
                 Belanda yang tinggal di Banda, jika terkena tindakan gangguan, Kompeni
                 akan memberikan perlindungan kepada mereka, tampaknya seolah-olah
                 orang Belanda melindungi istri dan anak-anaknya.
                                                 3

                     Ketiga: orang Belanda berjanji pada siang dan malam akan membantu
                 penduduk  Pulau  Ay sesuai  kemampuannya,  jika  tanah Banda diganggu
                 atau dilanggar.  Kemudian  apabila  orang  bumiputera   Banda saling
                 berperang, orang Belanda tidak akan ikut campur tangan tetapi dengan
                 kemampuannya akan mendorong perdamaian.
                                                 4

                     Keempat: Selanjutnya telah disepakati, ketika beberapa orang Belanda
                 yang membangkang terhadap kaptennya pergi keluar dan takut dihukum
                 kemudian   meminta untuk menjadi Moor, pihak Kompeni tidak mampu
                 melakukannya,  maka  dia wajib diserahkan  kepada  Kompeni yang  akan
                 menghukumnya sesuai aturan yang berlaku. Jika seseorang atas inisiatifnya
                 sendiri datang kepada  Kompeni untuk menjadi  orang Moor, tanpa
                 melakukan tindakan sesuatu terhadap Kapten, dengan persetujuan Kapten
                 Kompeni harus membantu semampunya. Dari semua itu, Kapten juga bisa
                 menjadikan orang-orang Banda yang ingin dibabtis menjadi orang Kristen.
                     Selanjutnya kami berjanji, tertulis di kampung Ourat di atas, bahwa
                 kita akan menjual semua pala dan fuli kepada orang-orang Kompeni tanpa
                 kepada orang lain, kecuali demi senjata, busana, beras, sagu dan barang-
                 barang lain yang ada pada kita. Semua komoditi yang tertulis di atas, kami
                 janjikan akan tetap tersedia. Semoga Tuhan menolong kita.
                     17 Juni 1602
                     Ditandatangani oleh Laksamana Wolphert Hermanszoon. 184

                 Dalam  perjanjian  yang  ditandatangani  bersama para penguasa  yang
              184  Lihat A. Heeres. “ Oude Kompagnie” dalam  BKI, Vol. 57, hlm. 25-27.
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199