Page 91 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 91
Dra. Triana Wulandari, M.SI., dkk. (eds.)
suatu ritual pencapaian yang membuka lebar gerbang-gerbang
kebebasan atau kemerdekaan dalam konsep-konsep yang telah
ditentukan dan diamalkan.
Walaupun sedemikian prestisiusnya gerakan awal yang dilakukan
RA. Kartini dan RD. Sartika, bukan berarti bahwa gerakan perempuan
harus meniru dan mandeg pada apa yang telah dilakukan keduanya.
Perlu adanya pengembangan dan perluasan gerakan perempuan
hingga merambah pada bidang-bidang kehidupan yang lain.
Hal ini terdapat pada sinyal-sinyal ajaran dari gerakan keduanya
yang didasari strategi rancangan kualitas percepatan dalam bergerak
menuju pencapaian. RA. Kartini menyulam jaring-jaring dukungannya
melalui surat-surat yang dikirim dan diterimanya. Sedangkan RD.
Sartika menjaring dukungannya melalui relasi dan kuantitas
eksplorasi. Pada akhirnya, jaring-jaring dukungan keduanya sama-
sama terbentuk dan tersambung pada bentuk dukungan yang
diberikan J.H Abendanon.
Dukungan terhadap gerakan RA. Kartini dan RD. Sartika itupun
semakin lama semakin menguat, bertumbuh, dan berkembang pesat.
Sampai organisasi Boedi Oetomo (BO) resmi didirikan pada tanggal
8 Mei 1908 yang kelak menjadi tanda awal Kebangkitan Nasional ini,
dukungan kepada dua gerakan perempuan ini masih bermunculan.
Dukungan semakin tampak meluas dengan adanya berbagai
perkumpulan perempuan yang bermunculan dan sama-sama
bergerak dalam lingkup-luas pemberdayaan perempuan.
r rganisasi Perempuan setelah Boedi Oetomo (BO)
C C C C C.. .. .OO OO Organisasi Prganisasi Pererempuan setelah Boedi Oempuan setelah Boedi Oetomo (BO)etomo (BO)
rganisasi Pganisasi Pererempuan setelah Boedi Oempuan setelah Boedi Oetomo (BO)etomo (BO)
Berdirinya organisasi Boedi Oetomo (BO) atau Budi Utomo (BU)
pada tahun 1908 telah ditandai penyejarahan Indonesia sebagai awal
Kebangkitan Nasional. Organisasi yang didirikan oleh Raden Sutomo
bersama Gunarwan dan Surojo ini mengalami perkembangan yang
luar biasa pada masanya.
59 59