Page 112 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 112

Variasi Bahasa                                                       101

                        Berdasarkan  pemaparan  di  atas  dapat  disimpukan  bahwa
                  variasi  dapat  berupa  sesuatu  yang  lebih  besar  dari  bahasa  dan
                  dapat  pula  berupa  sesuatu  yang  lebih  kecil  dari  bahasa.  Di
                  Indonesia,  variasi  yang  mengacu  pada  sesuatu  yang  lebih  besar
                  dari bahasa berupa bahasa-bahasa yang ada di nusantara, seperti
                  bahasa Jawa, Minang, Melayu, Batak, Sunda, Bugis, dan lain-lain.
                  Sementara itu, variasi yang mengacu pada sesuatu yang lebih kecil
                  dari  bahasa  dapat  dilihat  pada  bahasa  Melayu  misalnya.  Dalam
                  bahasa  Melayu  terdapat  beberapa  variasi  (dialek),  yakni  bahasa
                  Melayu  dialek  Bengkalis,  bahasa  Melayu  dialek  kampar,  bahasa
                  Melayu dialek Rokan, dan lain-lain.

                  Bahasa dan Dialek
                        Haugen                    (1996)                    menunjukkan
                  bahwa bahasa dan dialek merupakan istilah yang ambigu sehingga
                  membingungkan sebagian  masyarakat awam. Orang-orang  awam
                  menggunakan  istilah-istilah  ini  secara  cukup  bebas  dalam
                  percakapan. Bagi  mereka,  dialek  hampir  pasti  tidak  lebih  dari
                  variasi lokal non-bergengsi dari bahasa yang ada. Sebaliknya, para
                  sarjana sering mengalami kesulitan dalam menentukan istilah yang
                  tepat  yang  harus  digunakan  dalam  situasi  tertentu. Sebagaimana
                  Haugen  katakan  dengan  istilah  “mewakili  dikotomi  sederhana  di
                  situasi  yang  sangat  kompleks”. Dia  menunjukkan  terjadinya
                  kebingungan kembali ke jaman Yunani kuno. Bahasa Yunani yang
                  kita  kaitkan  dengan  Yunani  kuno  adalah  benar-benar  merupakan
                  kelompok varietas lokal yang berbeda (ionik, doric, dan attic) yang
                  diturunkan  oleh  perbedaan  dari  sumber  lisan  yang  sama  dengan
                  varietas yang memiliki tradisi sastra dan kegunaan masing-masing,
                  misalnya, Ionic untuk sejarah, Doric untuk paduan suara dan karya-
                  karya lirik, dan Attic untuk tragedi.
                        Bahasa  adalah  sistem  lambang  bunyi  yang  arbitrer  yang
                  digunakan  oleh  masyarakat  untuk  bekerja  sama,  berinteraksi,  dan
                  mengidentifikasi diri. Dari definisi tersebut dapat dikemukakan bahwa
                  bahasa  harus  bersistem,  berwujud  simbol  yang  kita  lihat  dan  kita
                  dengar  dalam  lambang,  serta  bahasa  digunakan  oleh  masyarakat
                  untuk  berkomunikasi.  Bahasa  digunakan  manusia  dalam  segala
                  aktivitas  kehidupan.  Oleh  karenanya,  bahasa  tentu  merupakan  hal
                  yang  paling  mendasar  dalam kehidupan  manusia.       Hakikat bahasa
                  terdiri  dari  beberapa  prinsip  yang  perlu  untuk  dipahami  oleh
                  pengguna bahasa, baik secara individu maupun secara kolektif.
                        1) Bahasa  itu  sistematik,  artinya  mempunyai  atau  diatur  oleh
                           sistem,  yaitu  aturan  atau  pola.  Setiap  bahasa  mempunyai
                           dua sistem, yakni sistem bunyi dan sistem makna,
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117