Page 115 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 115

104                                                                BAB 3

               standarisasi  bahasa  Swalihili.  Suatu  bahasa  atau  variasi  bahasa
               yang  dipilih  untuk  menjadi  bahasa  standar  harus  dikembangkan,
               disempurnakan  sumber  dan  fungsinya  sebelum  akhirnya  diterima
               secara  luas  di  masyarakat  tutur.  Standarisasi  merupakan  proses
               yang  berkesinambungan,  hanya  bahasa  yang  sudah  tidak
               dituturkan  secara  aktif  (bahasa  mati)  sepertu  bahasa  Latin  dan
               Yunani  Klasik  yang  dapat  disebut  telah  menyempurnakan  proses
               standarisasinya.

                     Vitalitas
                     Kriteria  ini  merujuk  kepada  keberadaan  suatu  masyarakat
               tutur sebagai penjamin kelangsungan hidup suatu bangsa. Degan
               kriteria ini dapat dibedakan antara “bahasa mati” dengan “bahasa
               hidup”,  sebagai  contoh  bahasa  mati  misalnya  bahasa  Celtic  di
               Inggris, yaitu Manx punah setelah perang dunia kedua dan bahasa
               Kornish  punah  di  akhir  Abad  ke-18  setelah  penutur  terakhirnya
               Dorothy  Pentreath  of  Mouse  hole  meninggal  dunia.  Kepunahan
               bahasa juga terjadi pada bahasa-bahasa suku asli benua Amerika.
               Dengan  kriteria  ini  pula,  bahasa  Latin  dapat  dikatakan  sebagai
               bahasa  mati  atau  sudah  punah  karena  tidak  ada  yang
               menuturkannya lagi sebgai bahasa ibu. Namun masih eksis dalam
               bentuk  tulisan,  dipelajari,  tetapi  tidak  digunakan  selain  sebagai
               bahasa liturgy Katolik di Vatikan.
                     Namun, ada juga beberapa bahasa yang tetap memiliki fungsi
               tertentu,  bahkan  setelah  bahasa  tersebut  tidak  memiliki  penutur
               sebagai  bahasa  ibu  dan  hanya  eksis  dalam  bentuk  tulisan,
               misalnya  bahasa  Yunani  Klasik  dan  bahasa  Latin  yang  masih
               memiliki  prestis  tinggi  di  dunia  barat.  Bahasa  Sansekerta  masih
               sangat berpengaruh terhadap penutur bahasa Hindi. Bahasa Arab
               Klasik  merupakan  alat  pemersatu  di  dunia  Arab  dan  merupakan
               sumber  ilmu  bagi  dunia  Islam.  Bahasa  Cina  Klasik  bukan  hanya
               berpengaruh  terhadap  bahasa  Cina  Modern,  tetapi  juga  terhadap
               bahasa Jepang dan Korea.

                     Faktor sejarah
                     Faktor  sejarah  merujuk  pada  kepemilikan  suatu  masyarakat
               tutur terhadap suatu bahasa. Ikatan-ikatan seperti kesamaan latar
               belakang  sosial,  politik,  agama,  etnis  mungkin  penting  bagi
               sekolompok  orang,  tetap  kesamaan  bahasalah  yang  membuat
               orang  merasa  saling  memiliki  dan  mempunyai  ikatan  kesamaan
               yang kuat. Pada abad ke-19, bangsa Jerman berhasil menyatukan
               bangsanya  melalui  satu  bahasa  yang  sama,  seperti  sebelumnya
               bangsa Rusia disatukan melalui bahasa Rusia.
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120