Page 113 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 113
102 BAB 3
2) Bahasa itu arbitrer, artinya bersifat manasuka. Pada
pemberian lambang untuk setiap bunyi tidak mempunyai
ketentuan yang mengikat, bergantung pada kesepakatan
masyarakat penggunanya.
3) Bahasa adalah ucapan vocal, yang berarti media bahasa
yang terpenting adalah bunyi.
4) Bahasa itu simbol, maksudnya simbol dari perasaan,
keinginan, dan harapan manusia.
5) Bahasa itu mengacu pada dirinya, maksudnya dapat
dipergunakan untuk menganalisis bahasa itu sendiri.
6) Bahasa itu manusiawi karena bahasa itu bersifat sistematik,
manasuka, vokal, simbol, dan komunikasi adalah suatu
kenyataan yang dimiliki manusia.
Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi, artinya alat
untuk berhubungan dengan sesama anggota masyarakat,
berhubungan dengan Tuhannya, dan lingkungannya. Sementara itu,
Brown dalam Tarigan (2009) menyebutkan bahwa hakikat bahasa itu
adalah sebagai berikut: a) merupakan kebiasaan; b) bersifat
berubah-ubah; c) berhubungan dengan budaya; d) merupakan alat
komunikasi; e) bersifat unik dan khas; f) merupakan lambang arbitrer;
g) bersifat vokal; dan h) merupakan sistem.
Menurut Hudson dalam Rochayah & Djamil (1995), untuk
membedakan antara bahasa dan dialek didasarkan pada dua hal,
yakni permasalahan gengsi dan ukuran. Berdasarkan gengsi yang
disebut bahasa adalah bahasa baku. Pada prinsipnya pembedaan ini
adalah pembedaan absolut; apakah suatu ragam tersebut adalah
bahasa baku atau bukan. Berdasarkan ukuran, segala sesuatu itu
bersifat relatif. Misalnya, sebuah ragam mungkin besar ukurannya
bila dibandingkan dengan ragam yang terpilih, tetapi jika
dibandingkan dengan yang lain mungkin ia lebih kecil. Bell dalam
Wardhaugh (2006) membagi tujuh kriteria yang dapat dijadikan
acuan dalam membedakan jenis-jenis maupun variasi bahasa.
Ketujuh kriteria tersebut adalah standarisasi, vitalitas, faktor
sejarah, autonomi, pengurangan, percampuran, dan norma de
facto/ hakikat norma. Dengan ketujuh kriteria tersebut kita dapat
mengasumsikan ada hal-hal tertentu yang dapat menjadikan suatu
bahasa dianggap “lebih baik” dibanding bahasa lain. Seseorang
juga dapat lebih mudah membedakan dialek dari bahasa karena
terdapat aspek-aspek yang terdapat dalam bahasa namun tidak
terdapat dalam dialek. Berikut dijelaskan ketujuh kriteria tersebut.

