Page 131 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 131
120 BAB 3
saling memahami walaupun dituturkan dengan dialek dan logat
bahasa daerah masing-masing. Berikut adalah contoh sebuah
cerita tentang bagaimana suatu bahasa menjadi Lingua franca
dalam sebuah Pertemuan Suster Dominic di Roma, Italia.
Contoh: Pada sekitar Tahun 1960, seorang biarawati Katolik,
Suster Dominic, dikirm ke Roma untuk sebuah pertemuan
antara para biarawati dari negara-negara yang berbeda. Dia
tidak dapat berbicara bahasa Italia sama sekali, tetapi dia
mampu berbahasa Inggris dan Prancis. Suatu saat dia
kehilangan dompetnya, akibatnya dia tidak dapat menjelaskan
kepada polisi setempat tentang masalah yang telah menimpa
dirinya. Tanpa sengaja, seorang pendeta mendengar
masalahnya kemudian dia datang untuk menyelamatkannya.
Mereka menggali bahasa mereka untuk mencoba
menemukan sebuah bahasa yang dapat dipahami bersama.
Dia datang dari Brazil dan berbahasa Portugis dan Spanyol,
dan dia pernah tinggal di Roma dalam beberapa waktu, maka
dia lebih mudah dengan variasi bahasa Italia. Akhirnya,
mereka menemukan sebuah bahasa yang dapat digunakan
untuk berkomunikasi bersama, yaitu bahasa Latin. Pada
waktu itu, bahasa Latin masih merupakan bahasa layanan
gereja dan dipelajari hanya untuk tingkatan Universitas. Ketika
Suster Diominic menggambarkannya, yang merupakan
sebuah pertemuan yang terjadi secara kebetulan, ditambah
dengan penjelasan yang cukup genting pada saat itu dalam
bahasa Latin formal, yang kemudian pendeta tersebut
menerjemahkannya ke dalam dialek bahasa Italia lokal.
Berdasarkan kejadian yang tampak pada contoh di atas,
memberikan ilustrasi kepada kita tentang terjadinya kejadian yang
tidak diduga, sehingga bahasa Latin dapat berfungsi sebagai lingua
franca yang merupakan sebuah bahasa komunitas di antara dua
orang. Pertemuan Suster Dominc hadir di antara para biarawati
dari Amerika Latin, Afrika, Irlandia, dan Prancis, yang
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi yang
lebih luas cakupannya. Ketika kegiatan akademik dan para ahli
bertemu di konferensi-konferesi internasional, atau ketika para
politisi menyusun pertemuan tingkat tinggi, sebuah bahasa dunia
seperti bahasa Inggris, Prancis, atau Spanyol sering digunakan
sebagai sebuah lingua franca. Dari contoh-contoh tersebut, tampak
bahwa suatu bahasa tertentu dapat dijadikan sebagai lingua franca
pada situasi tertentu. Atau secara umum dapat dikatakan, istilah
lingua franca dapat menggambarkan sebuah bahasa yang