Page 133 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 133
122 BAB 3
Di beberapa negara, lingua franca sangat berguna dan
digunakan secara luas, sehingga dapat dijadikan sebagai bahasa
resmi atau bahasa nasional. Di Tanzania, sebagai contoh, Swahili
merupakan bahasa yang cenderung dipilih sebagai pilihan pertama
orang-orang di sana ketika mereka berbicara kepada seseorang
dari sebuah kelompok suku yang berbeda. Di Papua Nugini, Tok
Pisin (atau Neo-Melanesia) adalah lingua franca yang sangat
tesebar luas, bahkan, bukan hal yang luar biasa dalam sebuah
negara dengan lebih 800 vernakular yang berbeda, ada juga lingua
franca regional lainnya, seperti Hiri Motu, yang digunakan secara
luas di Provinsi Papua.
Lingua franca sangat bermanfaat bagi masyarakat
multilingual, karena mereka dapat menggantikan vernakular. Ketika
orang-orang yang berasal dari kelompok/etnik berbeda lalu
menikah di Republik Demokratik Kongo-Zaire atau Tanzania atau
Papua Nugini, mereka sering menggunakan lingua franca di
wilayah mereka sebagai bahasa di rumah, dan anak-anak mereka
belajar sangat sedikit bahasa vernakular dari kedua orang tua
mereka. Hal ini tidak terjadi di wilayah Vaupés, yaitu bahwa Tukano
belum tergantikan oleh banyak bahasa pada rumah-rumah suku
Indian yang berbeda. Hal ini berhubungan dengan sistem dan pola
pernikahan, yang diharuskan menikah di luar kelompok mereka
sendiri (eksogamus). Orang-orang harus menikah di luar bahasa
dan rumah suku Indian mereka, dan dilarang menikahi seseorang
yang berbicara bahasa yang sama. Maka, seorang suami akan
berbicara kepada istrinya dalam bahasa rumah suku Indiannya,
sementara istrinya menjawab dalam bahasa rumah suku Indiannya
juga. Pemertahanan perbedaan bahasa penting dalam komunitas
multilingual. Jika perbedaan bahasa merupakan pengidentifikasian
yang penting dalam sebuah kelompok, maka bahasa-bahasa etnik
dan vernakular cenderung dipertahankan.
Lingua franca sering dikembangkan dengan maksud sebagai
bahasa perdagangan, yang mengilustrasikan kembali pengaruh
faktor ekonomi pada perubahan bahasa. Di Afrika Barat, Hausa
dipelajari sebagai bahasa kedua dan digunakan hampir di setiap
yang dekat dengan pasar. Di Afrika Timur, Swahili digunakan
dengan sangat luas bahasa perdagangan dan sebagai fakta yang
dikenal dan dipakai secara luas, yang menyebabkan pemerintah
Tanzania menyeleksi dalam mendukung bahasa nasional negara.
Mirip dengan sejarah Tok Pisin. Tok Pisin meluas sebagai lingua
franca untuk perdagangan di Papua Nugini dan menjadi begitu luas
dikenal dan digunakan bahkan diadopsi sebagai bahasa resmi.
Beberapa orang percaya bahwa sebuah pemilihan untuk bahasa