Page 137 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 137
126 BAB 3
Karena Pidgin-pidgin berkembang untuk menyajikan sebuah
fungsi-fungsi yang cakupannya sempit pada cakupan wilayah yang
terbatas, maka mereka cenderung memiliki sebuah struktur yang
sederhana dan sedikit kosakata dibandingkan dengan bahasa-
bahasa yang berkembang secara penuh. Bahasa-bahasa pidgin
Pasifik hanya memiliki lima vokal, sebagai contoh [a, e, i, o, u],
dibandingkan pada kebanyakan variasi bahasa Inggris yang
vokalnya sekitar dua puluh. Klaster-klaster konsonan cenderung
disederhanakan (contoh pes untuk paste), atau vokal yang
diselipkan untuk memenggal mereka menjadi dua suku kata
(contoh silip untuk sleep). Imbuhan-imbuhan juga dihilangkan.
Maka, kata-kata secara umum tidak berinfleksi, seperti dalam
bahasa Inggris, untuk menandai bentuk jamak, atau untuk
menandai kala/waktu pada kata kerja. Tidak ada imbuhan yang
digunakan untuk menandai jenis kelamin, seperti bahasa Spanyol
dan Italia. Seringkali imbuhan-imbuhan menginformasikan tanda
yang lebih khusus dalam kalimat atau hal ini dapat disimpulkan dari
konteks, atau direferensikan untuk tidak dipakai lagi. Setiap peserta
didik bahasa Prancis atau Spanyol, sebagai contoh, tahu bahwa
jenis kelamin dalam tata bahasa untuk objek-objek, secara tegas
dapat ditiadakan bila kita tertarik berkomunikasi berhadap-hadapan
dengan orang-orang tersebut.
Perbincangan infleksi telah mengilustrasikan bahwa bahasa-
bahasa Pidgin cenderung mengurangi tanda-tanda tata bahasa;.ini
membuat lebih mudah dipelajari dan digunakan oleh penutur
walaupun kemungkinan dapat menjadi hambatan bagi pendengar.
Pidgin ternyata dapat juga menjadi sulit bagi orang yang
mempelajarinya karena mereka cenderung penuh dengan struktur
yang tidak beraturan.
Kreol
Kreol merupakan sebuah Pidgin yang membutuhkan penutur
asli. Banyak bahasa yang dikenal, tetapi pada kenyataannya
sekarang dapat saja disebut bahasa Kreol yang baru. Kreol
dipelajari oleh anak-anak sebagaimana bahasa pertama mereka
dan digunakan dalam ranah yang luas. Tok Pisin (yang digunakan
untuk mengilustrasikan beberapa tampilan Pidgin) merupakan satu
contoh yang jelas dari sebuah Pidgin yang telah berkembang
menjadi sebuah bahasa Kreol. Ini membuatnya menjadi jelas
bahwa label sebuah bahasa bukan merupakan petunjuk yang tepat
tentang statusnya; apakah Pidgin atau Kreol. Walaupun namanya
demikian, Tok Pisin merupakan sebuah Kreol karena bahasa ini
dipelajari sebagai bahasa pertama oleh sebagian besar penutur,