Page 136 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 136
Variasi Bahasa 125
sebuah tambahan pada daftar bahasa yang mereka gunakan untuk
tujuan tertenu, seperti perdagangan atau mungkin administrasi.
Pidgin secara khusus digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu
seperti menjual dan membeli padi-padian, atau hewan, ketimbang
untuk menandakan perbedaan status sosial atau mengungkapkan
kesopanan. Sebagai akibatnya, struktur Pidgin pada umumnya
tidak lebih rumit daripada kebutuhannya untuk mengungkapkan
fungsi-fungsi ini.
Bagaimana Struktur Linguistik Bahasa Pidgin?
Bahasa Arab Juba adalah sebuah Pidgin yang digunakan di
sebelah selatan Sudan. Arab Juba memiliki jumlah kosakata yang
sedikit untuk perdagangan dan sebagai bahasa dasar untuk
berkomunikasi, dan meminjam kata-kata ketika dibutuhkan dari
penutur asli Sudan atau dari percakapan bahasa Arab. Bahasa
Arab Juba memiliki sistem bunyi yang sederhana dan hampir
seluruhnya menghilangkan morfologi bahasa Arab (termasuk juga
infleksi untuk jenis kelamin, angka/jumlah dan personalitas kata
benda, kala/waktu dan bentuk negatif pada kata kerja). Bahasa
Arab Juba memiliki struktur sendiri, dan merupakan variasi yang
stabil. Walaupun hal ini lebih mudah dikuasai oleh seseorang yang
berbahasa Arab daripada oleh penutur berbahasa Inggris, tetapi
ternyata bahasa Arab Juba juga butuh untuk dipelajari dan tidak
dapat diimprovisasi dalam satu kesempatan.
Bahasa-bahasa Pidgin tercipta dari kombinasi usaha-usaha
orang-orang yang berbicara dalam bahasa-bahasa yang berbeda.
Semua bahasa yang terlibat berkontribusi pada bunyi, kosakata,
dan tata bahasa, dan beberapa tambahan tampilan yang mungkin
muncul yang menjadikan keunikan pada variasi baru. Kecuali
kalau, hal ini ditemukan pada sekelompok penutur sebuah bahasa
yang bergengsi dan kelompok-kelompok lain yang menggunakan
vernakular-vernakular lokal, bahasa yang bergengsi cenderung
menyediakan lebih banyak kosakata, sementara bahasa-bahasa
vernakular memiliki lebih banyak pengaruh pada tata bahasa
perkembangan Pidgin. Proporsi kosakata yang berkontribusi pada
Tok Pisin oleh bahasa Inggris diperkirakan 77%, dibandingkan
Tolai yang hanya sekitar 11%, vernakular lokal yang berkontribusi
pada sejumlah besar kosakatanya. Bahasa yang menyediakan
sebagian besar kosakatanya dikenal sebagai lexifier (atau kadang
superstate) bahasa, sementara bahasa-bahasa yang
mempengaruhi struktur tata bahasa dikenal dengan substrate.
Maka, di Papua Nugini, bahasa Inggris merupakan bahasa lexifier
untuk Tok Pisin, sedangkan Tolai berkonstribusi pada substrate.