Page 164 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 164
Bahasa dan Kesantunan 153
seragam. Maka,perlu diwaspadai penyampaian kuliah yang
berkaitan dengan contoh-contoh kasus atau teori yang dipaparkan
agar tidak mempengaruhi skemata mereka di dalam merespons.
Pengukuran Secara tidak langsung
Cara pengukuran ini melibatkan usaha pengumpulan
informasi dari responden secara tidak sadar atau tidak merasa
dipermalukan. Metode penyamaran bahasa dilakukan dengan
meminta penyimak mendengarkan rekaman di mana di dalam
rekaman tersebut terdapat dua orang yang membicarakan hal yang
sama, tetapi membicarakan dua ragam bahasa yang berbeda. Lalu
penyimak diminta menyampaikan sikap atau penilaian terhadap
masing-masing orang yang berbicara di dalam rekaman tadi.
Penyimak juga bisa diminta memberikan keterangan terkait dengan
kepribadian dari orang yang ada di dalam rekaman. Pengukuran
juga bisa dilakukan dengan cara mewawancarai penonton setelah
acara pertunjukan sandiwara. Penonton tersebut diminta
tanggapannya terkait sikap terhadap bahasa yang digunakan
dalam pertunjukan sandiwara yang baru saja ditonton.
Di dalam pengukuran secara langsung atau tidak langsung,
sikap terhadap bahasa memiliki tiga komponen penting, yaitu:
1) cognitive componentadalah sikap yang menyangkut apa
yang diketahui, dipikirkan dan dipercayai dari bahasa yang
diteliti. Contoh pertanyaan yang diajukan adalah: Apakah
bahasa Indonesia hanya digunakan di dunia pendidikan
saja?
2) affective component adalah sikap yang menyangkut
perasaan atau emosi terhadap bahasa yang diteliti. Contoh
pertanyaan yang diajukan adalah: Bagaimana perasaan
anda ketika bahasa daerah Anda sangat jarang digunakan di
dalam pentas seni dan budaya tradisional?
3) conative component, yaitu sikap yang menyangkut korelasi
atau hubungan dari suatu bahasa yang diteliti. Contoh
pertanyaan yang diajukan adalah: Apakah logat bahasa
daerah Anda berkaitan erat dengan ciri khusus budaya
tertentu?
Dialek Nonstandar dan Kerugian di Bidang Pendidikan
Banyak pakar linguistik yang melakukan debat terbuka
mengenai dampak bahasa nonstandar terhadap pendidikan yang
sedang mereka teliti. Contoh kasus yang paling sering terjadi di
dalam kajian linguistik adalah anak sekolah yang dianggap tidak
menuruti aturan linguistik karena menggunakan bahasa