Page 258 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 258

Pemertahanan dan Penelitian Bahasa                                   247

                  tidak  pantas  (walaupun  banyak  negara  lain  tidak  memiliki  banyak
                  pilihan selain menggunakan bahasa bekas penjajah sebagai satu-
                  satunya bahasa resmi mereka). Presiden Tanzania yang pertama,
                  Julius  Nyerere,  memilih  bahasa  Swahili,  bahasa  keluarga  bahasa
                  Bantu,  yang  banyak  digunakan  di  seluruh  negeri  sebagai  lingua
                  franca dalam banyak konteks.
                        Ada beberapa alasan  yang jelas untuk pilihannya. Ada  yang
                  pragmatis.  Swahili  sudah  menjadi  media  pendidikan  dasar,
                  misalnya,  dan  semua  orang  Tanzania  belajar  bahasa  di  sekolah.
                  Alasan jelas lainnya lebih bersifat ideologis. Sembilan puluh enam
                  persen  bahasa  Tanzania  adalah  bahasa  Bantu,  seperti  bahasa
                  Swahili, sehingga bisa dikenali dengan jelas sebagai bahasa Afrika.
                  Apalagi,  Swahili  telah  berperan  sebagai  lingua  franca  gerakan
                  politik  anti-kolonial  untuk  kemerdekaan.  Dalam  peran  ini,  ia
                  bertindak  sebagai  semacam  semen  sosial  di  antara  kelompok-
                  kelompok  yang  sangat  berbeda.  Itu  hampir  tidak  bisa  memiliki
                  kredensial yang lebih baik dari sudut pandang politik dan sosial.
                        b) Mengkodifikasikan dan menguraikan bahasa Swahili
                        Proses  standarisasi  Swahili  dimulai  oleh  pemerintah  Inggris
                  sebelum kemerdekaan. Pada tahun 1920, varietas selatan Swahili,
                  yang  digunakan  di  Zanzibar,  dipilih  sebagai  dasar  standar.  Fakta
                  bahwa  ia  digunakan  dalam  pendidikan  dasar  dan  administrasi
                  berarti  standardisasi  sangat  penting.  Pengkodifikasian  melibatkan
                  pengembangan  sistem  ejaan  standar,  yang  menggambarkan
                  tatabahasa variasi yang dipilih sebagai standar baru, dan menulis
                  kamus untuk mencatat kosakatanya.
                        Setelah  kemerdekaan  Tanzania  pada  tahun  1961,  Swahili
                  digunakan  dalam  konteks  yang  lebih  dan  lebih  banyak  untuk
                  pendidikan, administrasi, politik dan hukum. Kosakatanya diperluas
                  untuk memenuhi tuntutan konteks baru dengan  meminjam secara
                  bebas dari bahasa Arab dan bahasa Inggris yang sesuai. Presiden
                  Nyerere  bermaksud  bahwa  pada  akhirnya  harus  digunakan  untuk
                  pendidikan  pasca  sekolah  dasar,  di  Pengadilan  Tinggi  dan  di
                  semua  bidang  pemerintahan.  Ini  berarti  kerja  intensif  untuk
                  mengembangkan kosakata dan istilah teknis yang diperlukan, dan
                  jumlah yang sangat besar dicapai dalam waktu singkat. Pada tahun
                  1984,  pemerintah  memutuskan  untuk  tidak  memperpanjang
                  pendidikan  menengah  Swahili  ke  pendidikan  menengah  dan
                  tersier. Bahasa Inggris telah dipertahankan untuk tingkat ini.
                        c) Sikap terhadap Swahili
                        Peran  Swahili  dalam  mempersatukan  orang-orang  Tanzania
                  untuk  bekerja  demi  kemerdekaan  menjamin  prestise  dan  sikap
                  positifnya.  Karisma  Nyerere  sendiri  dibawa  ke  bahasa  yang
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263