Page 260 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 260
Pemertahanan dan Penelitian Bahasa 249
a) Memilih kode
Pada dasarnya pemerintah Norwegia memiliki pilihan untuk
mengembangkan bahasa nasional dari bahasa Denmark standar
atau dari dialek Norwegia setempat. Sementara orang Denmark
menawarkan semua kelebihan yang dikodifikasi dalam kamus dan
tata bahasa, bahasa Arab dan 'penindas' dari Norwegia
mendapatkan kemerdekaan. Jadi, walaupun memilih orang
Denmark akan mengurangi masalah linguistik yang dihadapi
perencana, hal itu menghadirkan berbagai jenis masalah. Standar
Denmark tidak digunakan secara luas untuk interaksi informal,
terutama di daerah pedesaan, dan sikap masyarakat terhadap
bahasa umumnya setidaknya ambivalen, jika tidak bermusuhan. Di
sisi lain, memilih beragam dari antara dialek Norwegia regional
menimbulkan masalah yang berkaitan dengan bentuk dan fungsi
baru yang dibutuhkan dalam bahasa standar. Setiap dialek yang
dipilih akan memerlukan kodifikasi dan memerlukan penjabaran
fungsional yang ekstensif. Masalah dialek yang dipilih akan
menyebabkan kerumitan yang jelas dalam kaitannya dengan sikap
masyarakat.
Dua pendekatan yang berbeda diambil untuk
mengembangkan variasi tertulis standar bahasa Norwegia. Salah
satu pendekatan memilih beragam berdasarkan bahasa Denmark,
dengan beberapa modifikasi ortografi dan morfologi berdasarkan
percakapan orang perkotaan Norwegia yang berpendidikan. Ini
akhirnya berkembang menjadi Bokmål. Pendekatan lain
menciptakan standar tertulis Norwegia yang baru dengan
menggambar di berbagai dialek Norwegia pedesaan. Ini pertama
kali disebut Landsmål ('bahasa negara') dan kemudian setelah
beberapa reformasi berubah menjadi Nynorsk ('Norwegian baru').
b) Kodifikasi dan penjabaran
Solusi Nynorsk, yang melibatkan penggabungan fitur dari
beberapa dialek adalah yang paling menarik dari sudut pandang
linguistik. Variasi komposit ini pada dasarnya adalah gagasan Ivar
Aasen, seorang guru sekolah yang telah mempelajari dialek
Norwegia. Dia menulis sebuah tata bahasa dan kamus 40.000 kata
tentang keragaman yang dia anjurkan sebagai standar Norwegia
yang baru. Akibatnya, variasi yang dibangun ini ternyata
merupakan salah satu bahasa yang paling banyak dijelaskan saat
ini. Aasen mengidentifikasi pola tatabahasa yang umum dalam
dialek yang berbeda dan dia memilih kosakata dari berbagai
wilayah yang berbeda. Dimana ada pilihan bentuk kata yang dia
pilih yang menurutnya paling tidak 'rusak' atau 'terkontaminasi' oleh
orang Denmark. Sumber dialek pedesaan juga memecahkan

