Page 264 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 264
Pemertahanan dan Penelitian Bahasa 253
Sekali lagi kita melihat pentingnya memeriksa interaksi antara
pertimbangan politik, pertimbangan sosial dan perilaku linguistik.
Penggunaan bahasa Inggris secara luas di papan nama di Timor-
Leste memberikan bukti lebih lanjut tentang efek stabil globalisasi.
Bagian akhir bab ini mengubah fokus dari teleskop ke mikroskop,
dan memeriksa beberapa masalah linguistik yang dipandu oleh
perancang bahasa saat mereka terlibat dalam mengkodifikasi
variasi.
Peran Linguis dalam Perencanaan Bahasa
Akademi bahasa telah ada selama berabad-abad. Tetapi juga
benar bahwa individu sering memiliki pengaruh yang besar
terhadap perencanaan bahasa dan terutama mengenai
standarisasi atau kodifikasi-kodifikasi variasi tertentu. Kamus
40.000 kata yang ditulis oleh Samuel Johnson adalah tengara
dalam kodifikasi bahasa Inggris. Ivar Aasen di Norwegia
menciptakan berbagai komposit Norwegia (Landsmål / Nynorsk)
dari berbagai dialek. Di Israel, Eliezer Ben-Yehuda adalah
pendukung vernokalisasi bahasa Ibrani yang paling berpengaruh.
Francis Mihalic menulis tata bahasa dan kamus otoritatif Tok Pisin
yang pertama di tahun 1950-an, dan di Selandia Baru Harry
Orsman menyelesaikan kamus bahasa Inggris Selandia Baru
pertama atas prinsip sejarah pada tahun 1997.
Belakangan ini hal-hal kecil perencanaan bahasa ditangani
oleh komite komisi atau akademi. Selain itu, fokus banyak aktivitas
perencanaan bahasa telah berubah dari promosi bahasa nasional
dan internasional di negara-negara yang mencoba membangun
otonomi mereka termasuk kekhawatiran terhadap bahasa minoritas
dan terancam punah. Akademi Bahasa Kanak misalnya, telah
didirikan untuk melestarikan bahasa-bahasa asli Kaledonia Baru.
Pengkodean kodifikasi dan kosakata biasanya menjadi perhatian
utama akademi bahasa dan pada bagian selanjutnya dijelaskan
proses ini terutama menggambar pada Maori untuk klasifikasi.
a) Kodifikasi ortografi
Berikut dijelaskan contoh kodifikasi yang terjadi di Yunani.
Pada bulan Januari 1982, pemerintah Yunani mengeluarkan
sebuah undang-undang untuk menerapkan sistem penulisan baru
yang disebut MONOTONY. MONOTONY menggantikan sistem
simbol yang rumit dengan satu goresan untuk menunjukkan
pengucapan. Sampai hukum ini berlalu, orang-orang Yunani
menggunakan sebuah sistem yang diperkenalkan setelah
Alexander the Great menyebarkan Kekaisaran, untuk membuat
pengucapan Athenian lebih jelas bagi orang asing. Dalam sistem

