Page 161 - KAWASAN PENILITIAN DALAM PENDIDIKAN BAHASA
P. 161
Bahan Ajar dan Pengembangan 151
Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Berbasis
Deradikalisasi Melalui Transformasi Pantun Menjadi Cerpen
Sarmadan
sarmadan.usnkolaka@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar bahasa Indonesia
berbasis deradikalisasi melalui transformasi pantun menjadi cerpen.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar bahasa
Indonesia, serta secara kontinyu dan bertahap dapat pula menanggulangi
radikalisme sedang marak terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan dua metode,
yakni studi lapangan dan studi pustaka. Penggunaan metode seperti
dimaksud, disesuaikan dengan tahapan-tahapan dalam penelitian ini. Studi
lapangan merupakan suatu metode yang digunakan di mana peneliti
berkunjung langsung ke lapangan dalam rangka pencarian data pantun
sebagai objek yang akan diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebuah
pantun yang bertema anak pemaaf dan cinta damai, yaitu Pergi ngaji
membawa mushaf; Mushaf dipinjam sama si Wati; Jadilah adek anak pemaaf;
Pemaaf itu damai di hati ditransformasi. Berdasarkan pantun tersebut,
dibuatlah pengembangan sebuah pantun menjadi sebuah cerpen yang dapat
dijadikan sebagai bahan ajar bahasa Indonesia untuk level SD kelas IV, V, dan
VI. Adapun judul cerpen tersebut adalah ‚Maafkan AKu Sahabatku‛.
Kata kunci: bahan ajar bahasa Indonesia, deradikalisasi, pantun, cerpen
A. PENDAHULUAN
Dalam kajian sastra, transformasi pantun menjadi cerpen merupakan
salah satu bentuk resepsi terhadap karya sastra. Resepsi sastra berarti
pemberian tanggapan terhadap karya sastra oleh pembacanya (Pradopo,
2007). Pemberian tanggapan terhadap teks yang lahir sangatlah penting.
Dalam teori resepsi, sebuah teks bisa disebut teks sastra ketika telah dibaca
dan mendapat tanggapan dari pembacanya.
Tanggapan pembaca ini sendiri terdiri dari dua macam, yaitu
tanggapan pasif dan tanggapan aktif. Tanggapan pasif berarti pembaca
hanya sampai pada tahapan membaca dan menikmati karya tersebut.
Sementara tanggapan aktif berarti pembaca secara nyata merealisasikan
tanggapannya terhadap karya yang dibacanya. Realisasi itu bisa berupa
menulis review, resensi, menulis kritik, menganalisis, atau membuat sebuah
karya sastra yang terinspirasi dari karya yang telah dibaca. Oleh karena itu,