Page 167 - KAWASAN PENILITIAN DALAM PENDIDIKAN BAHASA
P. 167
Bahan Ajar dan Pengembangan 157
b. Sudut pandang orang ketiga
Contoh:
Bayu sangat kesal karena Rano merusaki mainan pesawat terbangnya.
Walaupun Rano sudah berkali-kali meminta maaf, namun Bayu tak mau
memaafkannya. Bayu tidak mau lagi berteman dengan Rano. Dalam hatinya,
Bayu sangat tidak ingin memaafkan Rano untuk kesalahannya.
h. Menentukan plot
Plot adalah alur cerita. Ada alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Untuk
cerita yang sederhana, kita gunakan saja alur maju.
i. Mengembangkan Kerangka yang Sudah Dibuat
Tahap terakhir adalah mengembangkan kerangka yang sudah kita buat
dengan cara memasukkan tokoh-tokoh dan setting ke dalam cerita,
menambahkan penjelasan-penjelasan dan tentu saja percakapan antara
tokoh-tokohnya.
C. METODOLOGI
Penelitian ini dilakukan dengan dua metode, yakni studi lapangan dan
studi pustaka. Penggunaan metode seperti dimaksud, disesuaikan dengan
tahapan-tahapan dalam penelitian ini. Studi lapangan merupakan suatu
metode yang digunakan di mana peneliti berkunjung langsung ke lapangan
dalam rangka pencarian data terkait dengan objek penelitian, yakni pantun
yang akan diteliti. Studi pustaka merupakan satu tahapan penelitian yang
digunakan untuk mengkaji pantun secara teoretis melalui referensi atau
sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan transformasinya ke dalam
bentuk cerita pendek (cerpen).
D. PEMBAHASAN
1. Penerapan Transformasi Pantun Menjadi Cerpen
a. Pantun yang Ditransformasi
Pergi ngaji membawa mushaf
Mushaf dipinjam sama si wati
Jadilah adek anak pemaaf
Pemaaf itu damai di hati
b. Tema Cerpen berdasarkan Pantun
Pemaaf itu dapat mendamaikan hati
Amanat dari cerpen: jadilah anak yang pemaaf agar kamu selalu merasa
damai