Page 171 - KAWASAN PENILITIAN DALAM PENDIDIKAN BAHASA
P. 171

Bahan Ajar dan Pengembangan                                                    161


                     ‚Maaf Bu Mira, kemarin saya meminjam gelasnya 1 lusin. Tapi, anak saya yang

                     kecil  tidak  sengaja  memecahkan  2  buah  gelas.  Saya  mencari  ke  toko  dan
                     pasar untuk mengganti gelas yang pecah, tapi tidak menemukan yang sama
                     dengan gelas ini.‛ Wajah tante Rahma dipenuhi rasa bersalah tapi Ibu Bayu
                     hanya tersenyum.
                     ‚Tidak  apa-apa  bu.  Gelas-gelas  ini  sudah  sangat  lama.  Mungkin  sudah
                     saatnya pecah.‛
                     Setelah  tante  Rahma  pulang,  Bayu  bertanya  kenapa  ibunya  tidak  marah
                     padahal  gelas  kesayangannya  dipinjam  dan  malah  dipecahkan.  Ibunya  pun
                     menjelaskan
                     ‚Bayu, kita tidak perlu kecewa apalagi marah karena ada barang kesayangan
                     kita yang hilang atau rusak. Namanya barang-barang, pasti akan rusak. Entah
                     itu  rusak  di  tangan  kita  atau  di  tangan  orang  lain  apalagi  kalau  mereka
                     melakukannya tanpa sengaja. Kalau teman kita menyesal dan sudah meminta
                     maaf dengan sungguh-sungguh, kita juga harus berlapang dada memaafkan
                     mereka. Bayu, apa kamu yakin kamu tidak akan melakukan kesalahan?‛
                     Bayu menggeleng ‚tidak, bu.‛
                     ‚Benar. Di suatu kesempatan, kamu juga mungkin akan melakukan kesalahan
                     yang tidak kamu sengaja. Bagaimana perasaanmu kalau kamu meminta maaf
                     dan temanmu itu tidak mau memaafkan kamu? Kamu sedih, tidak?‛
                     ‚Sedih, Bu.‛
                     ‚Nah, makanya, kita harus bisa saling maaf memaafkan. Kalau ibu marah pada
                     tante Rahma hanya karena gelas, ibu akan selalu merasa tidak tenang karena
                     hati ibu selalu dipenuhi rasa kesal. Lagipula, tante Rahma adalah teman ibu.
                     Ibu  tidak  mau  kehilangan  teman  hanya  karena  dua  buah  gelas  yang  masih

                     bisa  dibeli  lagi.  Teman  Ibu  bercanda  dan  bercerita  adalah  Tante  Rahma,
                     bukan gelas-gelas itu. Jadi, Ibu lebih memilih teman ibu ketimbang barang-
                     barang yang bisa rusak kapan saja.‛
                     Bayu  terdiam  mendengarkan  cerita  ibunya.  Dalam  hati  ia  sedang  merasa
                     sangat  bersalah  pada  sahabatnya  Rano.  Ibunya  benar.  Saat  pesawat
                     terbangnya rusak, dia masih punya mainan lain. Tapi saat Rano tidak ada, dia
                     hanya bisa bermain sendirian, merasa tidak nyaman dan kesepian.
                     Sorenya, Bayu pamit untuk ke rumah Rano. Saat sampai di sana, Rano sedang
                     bermain dengan adiknya. Rano tentu saja kaget karena Bayu tiba-tiba sudah
                     ada di rumahnya.
                     ‚Bayu,  aku  benar-benar  minta  maaf  telah  merusak  mainan  kesayanganmu.
                     Seandainya aku punya uang atau seandainya aku punya uang jajan yang bisa
                     ditabung  sepertimu,  aku  pasti  akan  mengganti  mainanmu  yang  rusak.  Tapi
                     aku....‛
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176