Page 24 - KAWASAN PENILITIAN DALAM PENDIDIKAN BAHASA
P. 24
14 BAB 2
suatu suasana belajar yang menyenangkan dengan memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Jadi, pada dasarnya kurikulum 2013 berakar pada
budaya bangsa, kehidupan bangsa kini, dan kehidupan bangsa di masa
depan.
Inti dari kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap
dalam menghadapi masa depan. Oleh karena itu, kurikulum disusun untuk
mengantisipasi perkembangan masa depan. Titik beratnya, bertujuan untuk
mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi,
bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang
mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
Perbandingan kurikulum 2006 atau KTSP dengan kurikulum 2013
terlihat pada kegiatan pengembangan silabus. Jika di dalam KTSP, kegiatan
pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun
dalam kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi
kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara
khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan. Sementara
itu, kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap evaluasi
dan dalam proses pelaksanaan oleh pemerintah.
Standar penilaian pada kurikulum 2013 tentu berbeda dengan
KTSP.Mengingat tujuannya untuk mendorong peserta didik aktif dalam setiap
materi pembelajaran, maka salah satu nilai komponen siswa yakni banyak
bertanya. Selain keaktifan bertanya, komponen lain yang akan masuk dalam
standar penilaian yaitu proses dan hasil observasi siswa terhadap suatu
masalah yang diajukan guru. Kemudian, kemampuan siswa menalar suatu
masalah juga menjadi komponen penilaian sehingga peserta didik diajak
untuk berpikir logis. Hal yang terakhir adalah kemampuan siswa
berkomunikasi melalui presentasi mengenai tema yang dibahas.
Penilaian dalam KTSP lebih ditekankan pada aspek pengetahuan
(kognitif) yang menjadikan tes sebagai cara penilaian yang paling dominan,
sementara penilaian sikap dan keterampilan belum terlalu mendapat ruang
karena implementasi di lapangan tidak berjalan secara optimal. Penilaian
sikap dan keterampilan dalam KTSP hanya tergambar pada angka tanpa
mendeskripsikan angka tersebut. Lain halnya dalam kurikulum 2013 yang
menekankan pada teknik autentik yaitu aspek sikap (afektif), pengetahuan
(kognitif), dan keterampilan (psikomotorik) secara proporsional.
Teknik penilaian autentik memiliki relevansi terhadap pendekatan
ilmiah dalam pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum 2013. Menurut
Kunandar (2013) penilaian autentik adalah kegiatan menilai peserta didik
yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun