Page 100 - Hikayat-Patani-The-Story-Of-Patani 1
P. 100
MALAY TEXT 91
menumbuk dalam negeri itu, kalau 4 rentan 4 sampai kepada mayat
paduka anakanda itu; dan barang siapa hendak menumbuk keluar
menumbuk ke Sungai Pandan5 dan segala yang berbuat makanan
sedikit sebanyak digiling dengan batu.
Syahdan paduka anakanda Bahdur 6 Syah 6 itulah yang dipungutkan
oleh baginda segala anak menteri dan anak orangkaya-kaya akan pe-
30 ngasuh anakanda baginda itu; dan anak Pegu hora 7 / itu pun diambil
baginda, maka diberi nama Alung In,1 tiada diberi panggil nama cara
Pegu itu; dan cucu Tuk Fakih anak Wan Muhammad itu pun diambil
seorang akan pengasuh anakanda juga, Wan Jaharullah2 namanya.
Adapun paduka anakanda yang bernama Raja Ungu itu bersuamikan
Raja Pahang.
9.
Hatta antara berapa lamanya pada suatu hari maka baginda pun
semayam di balairung diadap oleh segala menteri hulubalang sekalian.
Maka titah baginda: “Kita hendak mengutus ke Siam.” 3 Maka segala
menteri hulubalang pun semuanya menundukkan kepalanya, seorang
pun tiada berdatang sembah. Maka titah baginda: “Didalam segala
menteri hulubalang sekalian ini siapa yang bercakap pergi ke Siam itu?
Karena kita hendak mengutus kepada Beracau supaya kita boleh4
menengar khabar saudara kita yang tinggal di benua Siam itu.” Maka
sembah segala menteri hulubalang itu: “Daulat Tuanku, karena patik
ini hamba yang hina dibawah cerpu Duli Yang Mahamulia, mana titah
patik junjung; karena patik ini hamba, tiada dapat melalui titah tuannya
yang mana dititahkan itu; ialah yang menyunjungkan titah maka hamba
namanya.” Maka titah baginda: “Tiada kita kehendaki yang demikian
itu; barang siapa yang ridha hatinya jikalau kita hendak suruhkan,
barang siapanya itu tiada kita bertanya.” Maka sembah segala menteri
sekalian itu: “Jikalau ada limpah ampun karunia Duli Yang Mahamulia
diatas jemala patik sekalian ini, dari pada Duli Yang Mahamulia titah-
kan pergi ke Siam, baiklah Paduka Seri Sultan buangkan patik sekalian
31 di 5 sini, dapat juga patik kecil / letih 1 melihat kematian patik seka-
A k-a-l-w-r-n(-b?)-t-n, B jadi k-a-l-w-r-n-t-n.
6 A P-n-d-a-n, B P-n-d-ng. °—e lacking in B.
7 B sic!
30 1 B Alwan In (vocalized) (later on also Alwang and Alung!).
2 j-h-a-r-l-h, B j-h-r-a-l-l-h, later on j-h-a-r-l-l-h.
3 B is often fuller here, without adding relevant information; in this place, e.g., it
adds: Apa bicara kamu sekalian? (“What do you all say to that?”).
4 B berolah. 5 B dari.
311—1B itu melihat kematian Tuanku.