Page 103 - Hikayat-Patani-The-Story-Of-Patani 1
P. 103

94                   HIKAYAT PATANI

                   34   mohon / turun ke perahu dan surat pun diarak oranglah. Maka Seri
                       Agar pun mengiringkan surat itu dan karunia bingkisan dari pada
                       Beracau pun terlalu banyak dan segala apya opra’ 1 pun disuruh
                       berikan 2 Seri Agar itu ikut atas kadarnya dan sangatlah karuniakan
                       utusan itu.2 Setelah Seri Agar itu sampai ke perahu maka surat itu pun
                       segera disambut oleh Seri Agar dijunjungnya, lalu dibawa masuk ke­
                       dalam kurung dan segala akun 3 opra’ 3 yang mengiringkan surat itu
                       pun terlalu suka melihat Seri Agar memuliakan surat Beracau itu.
                       Setelah sudah bersimpan segala bingkis itu, maka Seri Agar pun hilirlah.
                       Setelah datang ke laut maka perahu itu pun dilayarkan oranglah.
                         Hatta antara berapa hari di laut maka Seri Agar pun sampailah ke
                       labuhan, lalu dibuang obat4 bedil.4 Setelah datang keesokan harinya
                       maka surat itu pun diarak oranglah dengan sepertinya. Setelah datang
                       ke balairung maka Seri Agar pun menjunjung duli baginda. Syahdan
                       Seri Agar pun dipanggil hampir kebawah duli baginda. Maka Seri Agar
                       pun merangkak 5 masuk. Setelah hampir maka Seri Agar pun menju­
                       njung duli pula dan baginda pun tunduk mencium kepala Seri Agar
                       seraya bertitah: “Aku melihat Muhammad kembali dengan selamatnya
                       ini seperti aku melihat saudaraku di Siam itulah 6 hidup 6 pula.” Maka
                       sembah segala menteri hulubalang: “Daulat Tuanku, barang bertambah-
                       tambah kiranya daulat sacadat Duli Yang Mahamulia diatas takhta
                       kerajaan.” Dan Seri Agar pun menjunjung duli pula; lalu dijunjungnya
                   35   duli baginda itu ia kembali duduk pada tempatnya / dan surat itu pun
                       dibaca oranglah.1 Syahdan <baginda pun> terlalu sukacita menengar
                       bunyi didalam surat itu, sangat karunia Beracau akan Muhammad,1
                       dan segala menteri hulubalang pun amat sukacita menengar Beracau
                       mengampuni dosa baginda itu.


                   34   -'A a-p-y-a a-w-p-r-a’, B ’a-p-y-a dan p-r-t.
                    2— 2 B oleh Beracau beri juga kepada Seri Agar Diraja pakaian dan lainnya barang ada
                       kadarnya (“the king ordered them to give cloth and other presents to S. A. D.,
                       according to their ability”).
                     3- 3 B ’a-p-y-a’ a-p-r-t.   4—4 A a-w-t-h.
                      6 A m-r-ng-k (B lacks this sentence).
                     0—6 B Demikianlah pada rasanya baginda kakanda itu hidup pula (“So the king felt as
                       though his elder brother had come back to life again”).
                   35 1—1 B oleh khatib. Setelah baginda mendengar bunyinya dalam surat Beracau itu karena
                       sangatlah diampun oleh Beracau akan dosa kakanda baginda sultan Mudhaffar Syah
                       itu maka terlalu sukacita hatinya seperti mendapat gunung emas gunung ma’nikam
                       permata ra’na intan baiduri demikianlah pada rasa sukanya (“... by the preacher.
                       When the king had heard the contents of the letter he was extremely happy, as the
                       Siamese king had completely forgiven his brother’s sins, and felt as though he had
                       found a mountain of gold or a mountain of the most precious jewels”).
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108