Page 102 - Hikayat-Patani-The-Story-Of-Patani 1
P. 102

MALAY TEXT                    93

           balang. Maka Wan Muhammad disuruh panggil. Setelah Wan Muham­
           mad datang maka baginda pun mengaruniai persalin. Maka bentara
           kedua pun datang menjunjung titah, demikian katanya: “Hai Wan
           Muhammad, titah Duli Yang Mahamulia karunia nama Orangkaya
           Seri Agar Diraja.” Maka Seri Agar pun bertelut menjunjung duli
           baginda lalu bermohon turun ke perahu. Maka Seri Agar pun ber-
           layarlah.
            Hatta berapa hari di laut maka Seri Agar pun sampailah ke Siam.
           Maka dipersembahkan orang kepada Bakelang. Maka Bakelang pun
           segera' masuk mengadap Beracau persembahkan utusan dari Patani
           datang hendak mengadap Duli Yang Mahamulia. Maka Beracau pun
           terlalu sukacita menengar sembah Bakelang mengatakan utusan Patani
      33   / datang itu. Maka titah baginda Beracau pada Bakelang: “Suruhlah
           pergi sambut perahu utusan Patani itu, bawa mudik dengan segeranya.”
           Maka Bakelang pun bermohonlah lalu keluar menyuruhkan orang
           membawa mudik perahu Seri Agar itu. Setelah sampai ke labuhan pada
           keesokan harinya maka surat dan segala bingkisan pun diarak oranglah
           dengan gendang nafiri, dan payung1 iram2 kekuningan pun ter-
           kembanglah kiri kanan gajah menanggung surat itu.1 Setelah sampai
           maka surat dan bingkisan itu pun disambut orang dibawa mengadap
           Beracau.3 Setelah Beracau menengar bunyi didalam surat itu maka
           Beracau pun terlalu suka. Setelah sudah dibaca orang surat itu maka
           Seri Agar pun menjunjung duli Beracau [seketika duduk maka Seri Agar
           pun menjunjung duli Beracau]. Seketika duduk maka Seri Agar pun
           dipersalin. Arakian maka Seri Agar pun bermohon turun ke perahu.
            Hatta antara dua puluh hari lamanya maka Seri Agar pun naik
           mengadap Bakelang hendak bermohon pulang. Arakian maka Seri Agar
           pun dibawa oleh Bakelang masuk mengadap Beracau. Maka titah
           Beracau: “Hai Seri Agar, pergilah4 engkau segera-segera pulang ke
           Patani itu,4 <kalau-kalau raja Patani itu> 5 bimbang hatinya akan
           engkau dan yang dosanya saudaranya itu aku ampunilah.” Maka sembah
           Seri Agar: “Daulat Tuanku, yang hamba itu apabila diampuni oleh
           tuannya hidup, apabila dibunuh Duli Yang Mahamulia mati, maka
           hamba namanya.” Arakian maka Seri Agar pun dikarunia ayapan.
           Setelah sudah makan maka persalin pun dibawa oranglah. Setelah sudah
           memakai persalin maka Seri Agar pun menjunjung duli Beracau ber-
      331—1B dipayungkan sutat itu dengan kekuningan gajah kenaikan yang menanggung surat
           itu.                        2 A a-r-m.
          3 B adds: maka lalu dibaca surat itu dengan nyaring suaranya (“Then the letter was
           read out aloud”).            B baiklah balik.
          5 addition from B.
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107