Page 98 - Hikayat-Patani-The-Story-Of-Patani 1
P. 98

MALAY TEXT                    89

          Pada bicara manira jangankan demi 8 9 sampai pakanira hendak makan 10
          di paseban ratu Patani itu, jika H sampai tiga hari pun manira beri,
          jika dapat pakanira centang 12 lawang seketeng ratu Patani itu, itu pun
          pakanira ambillah rabi manira ini.” 11 12
      28    Arakian maka Kiai Kelasang pun dititahkan / sultan Palembang
          menyerang Patani membawa racyat ada seketi1 banyaknya. Setelah
          Kiai Kelasang sampai ke Patani maka Kiai Kelasang pun peranglah
          dengan orang Patani lari naik menjarah ke bandar. Maka segala racyat
          Patani pun patahlah perangnya lalu undur masuk kedalam kota. Maka
          diturut 2 oleh orang Palembang hingga sampai ke padang dihadapan
          pintu gerbang itu. Maka dilawan oleh orang Patani dari dalam kota.
          Maka Kiai Kelasang pun tiadalah dapat3 hampir kaki kota, karena
          bedilnya terlalu banyak diatas berkeliling sehingga sedepa jarangnya.
          Maka bedil yang bernama Seri Negeri itu pun dibedilkan oranglah, dan
          Nang 4 Liu-liu 4 dengan Tuk Buk 5 itu pun dibedil 6 juga kepada racyat
          Kelasang itu.6 Maka racyat Kelasang pun terlalu banyak matinya dan
          luka tiada dapat dikira-kirakan lagi, safa-safa.7 Dengan daulat Sultan
          Manzur Syah, maka segala racyat Palembang pun habislah lari dan Kiai
          Kelasang pun undur ke bandar. Maka diturut oleh orang Patani, maka 8
          Kiai Kelasang pun turun ke perahu, lalu kembali ke Palembang.8

         8 mula-mula.                 10 makan hidang-hidangan.
      li—iiB jikalau sampai tiga hari sekalipun tiada dapat hendak naik ke darat; jikalau tiada
          seperti manira kata, ambillah oleh manira isteri manira akan pakanira (“you will
          not be able to land even in three days’ time; but if my words should prove to be
          wrong, then you may take my wife and make her yours”).
         12 A c-n-t-ng.
      28   1B adds: dan kata setengah lapan laksa banyaknya, and is generally fuller here.
         2 A d-t-w-r-n.
         3 A hampir dapat (instead of dapat hampir).
        4—4 g fan Liu.                 6 A b-w-a’, B yaq.
          B yang sangat membina<sakan> sekalian racyat Jawa Paldmbannya (“were utterly
          devastating for the Palembang Javanese”).
         7 A s-f-a s-f-a, B saffan saffa.
        8—8 B has the additional information: dibedil dan dipanah dengan pelbagai senjata,
          maka kiai Kelasang pun naik perahu lalu berlayar. Maka orang Patani pun terlalu
          banyak beroleh rampasan di pantai bandar itu. Maka racyat Palemban (sic!) pun
          berlarilah menyusur pantai Tanjung dan pantai Berawas dan pantai Gigir. Maka
          orang disitu dan Kampung Berawas itu pun segeralah dibawa bedil naik keatas
          Bukit Gigir. Maka apabila berbetul dengan Jawa Palemban itu, maka dibedillah
          dengan lela rentaka. Maka Jawa Palemban itu pun larilah pula menurut ke laut.
          Sebab itulah dipanggil orang Bukit Gigir. Demikianlah diceterakan oleh orang yang
          empunya ceteranya. (“They shot at them with all kinds of weapons, and Kyai Kela­
          sang retired to his ships and set sail. And the people of Patani took a large amount
          of booty on the shores of the harbour. Then those of Palembang fled along the
          coast past Tanjung and Berawas and Gigir. The people there and those in Kampong
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103