Page 108 - Hikayat-Patani-The-Story-Of-Patani 1
P. 108

MALAY TEXT                    99

          seraya bertitah: “Pergi halaukan Raja Bima itu turun.” 2 Arakian maka
          Wan Jaharullah pun pergilah kepada Raja Bima, maka kata Wan
          Jaharullah:2 “Tuanku, titah paduka adinda suruh turun Tuanku dari
          pada gajah ini.” Setelah Raja Bima menengar kata Wan Jaharullah itu
          maka Raja Bima pun turunlah seraya menangis. Syahdan setelah sudah
          Raja Bima turun itu maka sultan pun naik gajah lalu kembali ke istana
          dan Raja Bima pun mengantarkan paduka adinda itu sampai ke pintu
          Wang lalu ia kembali ke rumahnya.
            Hatta antara itu maka Seri Amar Pahlawan pun pergi pula mengadap
          Raja Bima. Maka Raja Bima pun berceteralah pada Seri Amar Pahla­
          wan peri Sultan Bahdur menyuruh ia turun dari gajah itu seraya
          menangis. Maka 3 Seri Amar Pahlawan pun terlalu belas hatinya melihat
          kelakuan Raja Bima itu.3 Maka sembah Seri Amar Pahlawan: “Apa
          yang Tuanku tangiskan? Patiklah cakap membawa Tuanku naik ke
          istana paduka adinda itu.” Setelah Raja Bima menengar kata Seri Amar
          Pahlawan itu maka kata Raja Bima: “Baiklah, jikalau sungguh orang-
      41 kaya kasih [akan] / akan beta, tahu juga beta akan 1 kasih orangkaya
          itu.” Maka sembah Seri Amar Pahlawan: “Apabila Tuanku hendak naik
          ke istana itu Tuanku nantilah biar sampai giliran patik kelak. Apabila
          dibuka orang pintu Wang itu biar patik keluar sambut Tuanku dan
          hendaklah Tuanku berhadhir menanti patik datang.”
            Arakian setelah datanglah kepada hari Jumcat maka Seri Amar
          Pahlawan pun masuklah bertunggu di balairung. Syahdan tatkala sudah
          orang nobat subuh juga maka pintu Wang pun dibuka oranglah. Maka
          Seri Amar Pahlawan pun keluarlah menyambut Raja Bima. Tatkala
          itu Raja Bima pun sudah hadhir diatas gajahnya. Arakian maka Raja
          Bima pun berjalanlah masuk kedalam Kota Wang diiringkan oleh Seri
          Amar Pahlawan. Setelah sampai ke balairung maka Raja Bima pun
          turun dari gajah lalu berjalan masuk ke istana. Syahdan tatkala itu
          Sultan Bahdur baharu bangun dari pada beradu berdiri di pintu penga­
          dapan keluar bermain. Maka Raja Bima pun sampai. Setelah dilihat
          oleh Raja Bima Sultan Bahdur berdiri di pintu itu maka Raja Bima pun
          mengunus kerisnya, lalu ditikamnya kena dada Sultan Bahdur terus ke
          belakangnya. Maka Sultan Bahdur pun rebah lalu mati. Setelah dilihat
          oleh Raja Bima paduka adinda mati itu, maka Raja Bima pun keluar
          ke balairung naik gajah berjalan hendak pulang. Setelah dilihat oleh
          Seri Amar Pahlawan kelakuan Raja Bima itu maka segera diturut oleh
        2— 2 lacking in B, which has the following sentence twice.
        3— 3 lacking in B.
      41   1B membalas.
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113