Page 120 - Hikayat-Patani-The-Story-Of-Patani 1
P. 120
MALAY TEXT 111
disuruhnya angkat segala pagar orang itu dibubuhnya pada kota yang
tiada sudah itu, ada sepuluh lapis, dan bedil besar-besar pun terlalu
banyak diaturnya hingga sedepa juga jarangnya.1 Arakian maka segala
racyat Siam pun datanglah hendak menyerang pada 3 kota yang belum
sudah itu, ada yang sudah turun setengah mengarung parit Kelampang
itu, maka dibedil oleh orang Patani, terlalu banyak mati segala racyat
Siam itu, tiada dapat dikira-kira lagi matinya dan beberapa dihalau
oleh segala pahlawan Siam itu pun tiada dapat juga segala racyatnya itu
hendak menyeberang. Hatta maka segala Siam itu pun undur ke padang
berhimpun dimuka lorong Malim Aji.
Bermula akan Temenggung Seri Paduka Tuan itu dilarikannya gajah
yang bernama Jarum Perak itu di Kersik lalu ke laut dan4 dari
Kersik itu pun tetaknya 5 beri berteriak gajah itu dan sampai ke pintu
gerbang itu pun ditetaknya 6 gajah itu beri berteriak dan sampai kepada
Puma 7 sebelah laut itu pun ditetaknya 8 pula gajah itu beri teriak,4
demikianlah kerjanya. Maka jadi tiadalah berputusan bunyi gajah
sepanjang kota itu.
Maka Paduka Syah cAlam pun berangkat ke pintu gerbang diiringkan
56 oleh Yang Dipertuan dan segala menteri hulubalang / sekalian. Setelah
sampai ke pintu gerbang maka sembah Yang1 Dipertuan:1 “Jikalau
ada karunia paduka bunda biarlah patik keluar, karena yang dikehendaki
oleh Apya’ Deca’ itu patik; biarlah patik berjuang gajah dengan dia.”
Maka titah Syah cAlam: “Keluarlah tuan, mak serahkan tuan kepada
Allah tacala.”
Arakian maka pintu gerbang pun dibuka oranglah, maka Yang Diper
tuan pun keluarlah. Setelah datang keluar maka gajah itu pun ditetak 2
oleh Yang Dipertuan dilarikannya dan segala racyat menteri hulubalang
Johor pun berlarianlah mengikut Yang Dipertuan itu. Setelah dilihat
oleh segala hulubalang racyat Patani kelakuan Yang Dipertuan itu maka
sembah segala mereka itu: “Daulat 3 Tuanku, bagaimana maka Duli
3 B parit.
4—4 B lalu kepada Pung. Maka apabila sampai kepada suatu tempat ditetaknya gajahnya
seraya berteriak (“and from there to Pung; and when he came to a certain place
he slashed at the elephant and shouted”).
B A d-n-t-ng-ny. 0 A d-t-n-t-ng-ny.
7 A p-w-m. 8 A ditentangnya.
56 1_1B sekalian Johor (“all the people of Johore”).
2 A d-n-t-q, B ditetakkan.
3-3 B Ampun Tuanku beribu-ribu ampun, adapun Y. D. itu masuk perang baik masa
yang baik, jikalau ada suatu halnya peri kecelakaan Y. D. itu (“We beg you
thousands of pardons; as for the Sultan taking part in the battle, that would be
fine at the proper moment; but if some accident should befall the Sultan ...”).