Page 83 - Hikayat-Patani-The-Story-Of-Patani 1
P. 83
74 HIKAYAT PATANI
penyakit Tuanku itu patik mohonlah.” Maka titah raja: “Baiklah, mana
kata tuan itu hamba turutlah.” Setelah itu maka raja pun diobat pula
oleh Syaikh Sacid itu. Hatta antara tiga hari lamanya maka Syaikh Sacid
pun bermohon pada raja, kembali kerumahnya. Arakian antara dua
puluh hari lamanya maka penyakit raja itu pun sembuhlah.
Sebermula ada sebulan selangnya, maka pada suatu hari raja semayam
di balairung diadap oleh segala menteri hulubalang 1 dan racyat sekalian.
Maka titah baginda: “Hai segala menteri hulubalangku, apa bicara
kamu sekalian, karena aku hendak mengikut agama Islam?” Maka
sembah sekalian mereka itu: “Daulat Tuanku, mana titah patik sekalian
junjung, karena patik sekalian ini hamba pada kebawah Duli Yang
Mahamulia.” Hatta setelah raja menengar sembah segala menteri hulu
balangnya itu, maka baginda pun terlalulah sukacita, lalu berangkat
masuk ke istana.
Setelah datanglah pada keesokan harinya, maka baginda pun meni
tahkan bentara kanan pergi memanggil Syaikh Sacid, serta bertitah pada
bendahara suruh menghimpunkan segala menteri hulubalang dan racyat
sekalian. Maka baginda pun semayam di balairung diadap oleh racyat
sekalian. Pada tatkala itu Syaikh Sacid pun datanglah mengadap raja
diiringkan oleh bentara. Setelah Syaikh Sacid itu datang maka raja pun
sangatlah memuliakan Syaikh Sacid itu. Maka titah baginda: “Adapun
hamba memanggil tuanhamba ini, karena janji hamba dengan tuan-
hamba ini hendak masuk agama Islam itulah.” Setelah Syaikh Sacid
10 / menengar titah raja demikian itu, maka Syaikh Sacid pun segera
mengucup tangan raja itu, lalu dijunjungnya. Sudah itu maka dia-
jarkanlah kalimat1 syahadat1 oleh syaikh, demikian bunyinya: “Asyhadu
an la ilaha ilia ’Llah waasyhadu anna Muhammadan rasulu’ Llah.” 2
Maka raja pun kararlah membawa agama Islam. Setelah sudah raja
mengucap kalimat syahadat itu, maka Syaikh Sacid pun mengajarkan
kalimat syahadat kepada segala menteri hulubalang dan racyat yang
ada hadhir itu pula.
Telah selesailah Syaikh Sacid dari pada mengajarkan kalimat syahadat
pada segala mereka itu, maka sembah Syaikh Sacid: “Ya Tuanku Syah
cAlam, baiklah Tuanku bernama mengikut nama Islam, karena Tuanku
sudah membawa agama Islam, supaya bertambah berkat Duli Tuanku
9 1 B adds sida'2 bentara to the list of dignitaries several times in this passage.
10 1-1 B kalimatuttayyib (“word of excellence”).
2B adds: Allahumma salla cala Muhammada (sic) serta dengan macna keduanya
(“together with their explanation”).