Page 85 - Hikayat-Patani-The-Story-Of-Patani 1
P. 85

76                   HIKAYAT PATANI

                       kebawah Duli Yang Mahamulia ini.” 7 Maka titah baginda: “Pada hati
                       kita akan nakhoda Cina itu seorang dagang, maka ia memberikan kita
                   12   sebutir peluru yang besar ini; akan kita seorang raja sebuah / negeri
                        tiada menaruh bedil yang dapat dibedilkan peluru 1 itu. Maka menjadi
                        caiblah kita pada segala negeri yang asing.” Maka sembah segala
                       menterinya: “Sebenarnyalah seperti titah Duli Yang Mahamulia itu;
                       karena patik sekalian ini hamba kebawah Duli Syah cAlam, mana titah
                       patik sekalian junjung.” Hatta maka titah baginda: “Jika demikian
                        temenggung canangkanlah: jangan siapa-siapa membawa keluar tembaga
                        dalam negeri ini tiga tahun dan jangan dijual pada segala dagang;
                       barang siapa melalui titah kita ini kita bunuh.” Maka baginda pun
                       berangkat masuk kedalam istana. Maka segala menteri hulubalang pun
                       menyembah lalu keluar pulang masing-masing <ke> rumahnya. Maka
                        temenggung pun menyuruhkan orangnya memalu canang seperti titah
                        raja itu.
                         Syahdan dalam tiga tahun itu datanglah sebuah selub dari Malaka
                       berniaga membawa dagangan terlalu indah. Maka pada suatu hari
                        ada seorang orang Minangkabau asalnya, duduk ia menjadi saudagar
                        didalam negeri Patani bernama Syaikh Gombak,2 maka ia pun menyu­
                       ruhkan seorang muridnya yang bernama cAbdulmu’min itu pergi
                        menawarkan tembaga kepada nakhoda selub itu. Maka nakhoda itu
                       pun maulah ia membeli tembaga itu. Arakian maka Syaikh Gombak
                       pun berjuallah tembaga itu, ada kadar empat pikul banyaknya sahaja.
                       Maka pada suatu malam maka Syaikh Gombak pun menyuruhkan
                        cAbdulmu’min mengantarkan tembaga turun keselub itu. Maka cAbdul­
                       mu’min pun bertemu dengan orang bandar memeriksa segala dagang
                       itu, lalu ditangkapnya. Setelah hari siang maka cAbdulmu’min pun
                       dibawa orang kepada laksamana. Arakian maka cAbdulmu’min pun
                       diperiksa oleh laksamana: “Siapa empunya tembaga ini?” Maka di-
                   13   persembahkannyalah segala ahwalnya itu kepada / laksamana. Hatta
                       maka laksamana pun masuk mengadap raja bersembahkan Syaikh
                       Gombak berjual tembaga itu.1 Maka titah baginda pada temenggung
                       suruh bunuh Syaikh Gombak dua bermurid dengan cAbdulmu’min itu



                       ~ B adds: maka tiadalah lulus budi cakal bicara patik sekalian akan titah Duli Tuanku
                        ini (“but we just lack the insight to know what we should reply to Your words”).
                   12   1B dengan peluru.
                      2 A and B use k-m-b-q and g-m-b-q (passim), B vocalizes the name as Gambak in the
                        first occurrence.
                   13   1B adds: didalam pesimpan tuanku (instead of itu).
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90