Page 89 - Hikayat-Patani-The-Story-Of-Patani 1
P. 89
80 HIKAYAT PATANI
lamanya. Pada suatu hari maka Beracau pun bertitah kepada kelehum 4
dan maha au berata 5 dan bakelang sudah berkata dengan kias: “Kalau 6
raja Patani itu mau beristeri di Siam ini.” Hatta pada suatu malam
maka kelehum dan maha au berata dan bakelang pun pergilah mengadap
Sultan Mudhaffar Syah seraya berkata dengan kias dan cibarat bergurau
dengan menteri hulubalang Patani itu. Maka baginda pun tersenyum
menengar kata segala menteri ketiga itu oleh diketahuinya akan kehen
dak Beracau itu. Maka titah baginda kepada kelehum: “Seperti kata
tuanhamba ketiga itu sebenarnyalah, tetapi pada hati hamba Beracau
ini raja besar;7 adapun datang hamba ini tiada dengan sepertinya.
Jikalau sungguh tuanhamba sekalian hendak mengasihi hamba hendak
lah tuanhamba tulungi mohonkan hamba kebawah Duli Beracau barang
nya pun hamba hendak kembali dahulu. Tatkala8 hamba kerjakan
17 seperti kata tuanhamba / itu, apatah nama <Beracau disebut orang?
Karena> Beracau raja besar kedengaran pada segala negeri yang lain
pun menjadi caiblah dan tuanhamba pun sia-sialah diperhamba oleh
Duli Beracau?”1 Arakian maka menteri ketiga itu pun bermohon
kembali.
Setelah hari siang ketiganya pun masuklah mengadap Duli Beracau
bersembahkan seperti kata raja Patani itu. Maka Beracau pun tersenyum
seraya bertitah: “Bijaksana anak raja itu. Syahdan hendak pun ia terima
karunia kita pada ketika ini, seolah-olah kita pungutlah 2 namanya,2
karena ia pun anak raja besar dan dari karena itulah maka ia hendak
kembali dahulu; dan 3 biarlah anak raja itu kembali dahulu, biar 4 ia
kembali 4 dengan segeranya.”
Hatta setelah hari malam maka menteri ketiga itu pun pergi mengadap
Sultan Mudhaffar Syah. Maka sembah kelehum: “Manakala Tuanku
hendak berangkat kembali?” Maka titah baginda: “Jikalau ada karunia
Duli Beracau didalam bulan inilah hamba hendak kembali.” Maka
sembah kelehum: “Jikalau demikian baiklah segera Tuanku bermohon
kepada Beracau, dan kepada pendapat patik masakan Beracau Yang
Mahamulia itu tiada karunia akan 5 Tuanku kembali?” 5
4AB k-l-h-w-m (passim). 5AB m-h-a-a-w-b-r-a-t.
° B kalau2. 7 lacking in B.
8—1 (p. 17) Hendak pun hamba tiada balik dahulu, apatah nama Beracau disebut oleh
orang; karena Beracau itu raja yang besar pada zaman ini, jadi termasyhur pada
segala negeri yang lain dan hamba (r. tuanhamba?) pun jadi sia-sialah diperhamba
oleh Duli Beracau (“If indeed I would not return home first ...”).
17 2—2 B pungut ambil dia buat menantu.
3 B Maka titah Beracau.
4— 4 B kemudian beri dia mari pula.
5— 5 B lepas balik.