Page 150 - EBOOK_Falsafah Kepemimpinan Jawa
P. 150

keturunan  (turun  pitu).  Pewarisan  pemimpin  merupakan  wujud  dari  sebuah  tradisi
               spiritual. Melalui keris itu, pewarisan pemimpin semakin terpercaya, bahwa kekuasaan
               adalah  berkah  para  leluhur.  Di  dalam  dunia  perkerisan  dikenal  adanya  keris-keris
               khusus  yang  hanya  patut  dimiliki  oleh  orang-orang  tertentu  saja  sesuai  peruntukkan
               kerisnya,  tidak  semua  orang  cocok  memilikinya  dan  tidak  semua  orang  bisa
               mendapatkan manfaat dari keris-keris itu.
                     Sebagian  keris-keris  yang  bersifat  khusus  adalah  yang  disebut  sebagai  Keris
               Keraton,  yaitu  keris-keris  yang  tujuan  pembuatannya  adalah  untuk  menjadi  lambang
               kebesaran  sebuah  kerajaan  /  kadipaten  /  kabupaten,  yang  biasanya  terkandung  di
               dalamnya  apa  yang  disebut  sebagai  Wahyu  Keraton.  Yang  dimaksud  sebagai  Keris
               Keraton bukanlah semua keris yang dimiliki oleh sebuah keraton, atau pun semua keris
               yang  menjadi  perbendaharaan  sebuah  keraton  dan  disimpan  di  dalam  ruang  pusaka
               kerajaan.  Keris  Keraton  ini  adalah  keris-keris  yang  dalam  pembuatannya  khusus
               ditujukan  untuk  menjadi  pusaka  lambang  kebesaran  sebuah  keraton  (kerajaan,
               kadipaten / kabupaten).
                     Pengertian  keraton  adalah  bukan  semata-mata  sebuah  bangunan  yang  menjadi
               istana raja / keraton. Sebuah keraton melambangkan kebesaran sebuah pemerintahan.
               Bangunannya  sendiri  hanyalah  simbol  dari  adanya  sebuah  pemerintahan.  Dalam
               pengertian  Keris  Keraton,  pusaka  yang  menjadi  lambang  kebesaran  sebuah  keraton,
               terkandung di dalamnya apa yang biasa disebut Wahyu Keraton. Jenis-jenis pusaka itu
               tidak boleh dipakai oleh sembarang orang, termasuk walaupun ia adalah anak seorang
               raja.  Hanya  orang-orang  yang  sudah menerima wahyu  keraton  / keprabon  saja  yang
               boleh memakainya, sehingga wahyu di dalam orang itu dan wahyu dari kerisnya akan
               mewujudkan sebuah sinergi kegaiban, yang kegaibannya tidak akan bisa disamai oleh
               jenis-jenis pusaka lain.
                     Keris  Keraton  dan  Keris  Pusaka  Kerajaan  agak  sulit  membedakannya.  Orang
               harus  memiliki  spiritualitas  yang  tinggi  untuk  bisa  membedakan  kandungan  wahyu  di
               dalam masing-masing keris untuk bisa membedakan mana yang adalah Keris Keraton
               dan mana yang bukan Keris Keraton tetapi dijadikan Pusaka Kerajaan dan diperlakukan
               sama seperti sebuah Keris Keraton.
                     Keris-keris  yang  dalam  pembuatannya  khusus  ditujukan  untuk  menjadi  pusaka
               lambang  kebesaran  dan  yang  untuk  menjadi  keris-keris  pusaka  keraton  (kerajaan,
               kadipaten  /  kabupaten),  yang  maksud  pembuatannya  ditujukan  untuk  dipasangkan
               dengan  wahyu  keprabon  atau  wahyu  kepemimpinan  yang  sudah  ada  pada  diri
               seseorang,  memiliki  tuah  yang  luar biasa, yang  tidak  bisa  disejajarkan  dengan  keris-
               keris  yang  umum  ataupun  jimat-jimat  dan  mustika.  Selain  biasanya  kerisnya
               berkesaktian  tinggi,  tuah  dan  wibawanya  pun  tidak  sebatas  hanya  melingkupi  diri
               manusia  pemakainya,  tetapi  melingkupi  suatu  area  yang  luas  yang  menjadi  wilayah
               kekuasaan  yang  harus  dinaunginya.  Biasanya  sosok  gaibnya  juga  adalah  raja  dan
               penguasa  di  alamnya.  Karakter  isi  gaibnya  menyerupai  perwatakan  wahyu  keprabon
               yang  menjadikan  para  mahluk  halus  dan  manusia  di  dalam  lingkup  kekuasaannya
               menghormati si keris dan si manusia sebagai pemimpin dan penguasa di wilayah itu.
                     Sesuai  sebutannya  sebagai  Keris  Keraton,  keris-keris  itu  mengandung  di
               dalamnya apa yang disebut sebagai Wahyu Keraton, yaitu wahyu kepemimpinan dan
               kepangkatan, yang akan dapat mengantarkan manusia pemiliknya kepada posisi yang
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155