Page 149 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 149

149




                      “Terus terang saja yang menyelamatkan Demokrasi Indonesia adalah B.J. Habibie.
                      Beliaulah yang pertama melaksanakan pemilu secara adil di Indonesia dengan

                      melibatkan banyak partai politik”—WILLIAM LIDDLE, Guru Besar Ilmu Politik, Ohio

                      State University









                 periode  Januari–September  1998,  inflasi  mencapai  75,47   koperasi dipulihkan. Pemerintah menyederhanakan perizinan
                 %.  Pada  periode  Januari–September  1999,  inflasi  sebesar   dan menyalurkan  kredit  usaha yang dananya diambil  dari
                 2%. Ketiga, berhasil menekan angka pemutusan hubungan   aPbn. Fakta kesepuluh, membuat bi mandiri dengan tujuan
                 kerja. Fakta keempat  adalah pertumbuhan  positif  PDb   untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
                 (produk domestik bruto). Pada triwulan i dan ii tahun 1999,   Ditinjau dari  indeks  Harga Konsumen, eskalasi  harga
                 besarnya 1,31  % dan 0,46 % terhadap  bulan  sebelumnya.   menurun drastis.  Pada  september  1998,  harga melonjak
                 Pertumbuhan tersebut berkisar antara 0 dan 1 persen, lebih   82,4  %  dibandingkan harga  pada  september  1997.  Pada
                 baik  dibandingkan penurunan  sebesar  minus 13,2  % pada   september 1999, harga hanya naik 1,25 % dibanding harga
                 1998.  Kelima,  menahan  laju  suku  bunga  Setifikat  BI,  dari   pada september 1998. tingkat konsumsi kembali naik.
                 70 % pada agustus 1998 menjadi 13 % pada oktober 1999.   setelah  memutuskan  posisi mandiri  bi  di  hari  kedua
                 Keenam,  meningkatkan jumlah devisa, dari  us$19 miliar   setelah pelantikannya, Habibie  mulai  memikirkan  tentang
                 (setara  dengan 6,7 bulan  impor)  pada  mei  1998  menjadi   pentingnya mengembalikan laju foreign direct investment (FDi)
                 us$26,9 miliar (setara  dengan  10,4  bulan  impor)  pada   ke indonesia. Pada 25 Juni 1998, ia mengeluarkan Keputusan
                 september  1999.  Kemampuan  mengundang  aliran dana   Presiden  nomor 170/m/1998 tentang pengangkatan  duta-
                 investasi  asing (Foreign Direct  investment, FDi) ke pasar   duta  besar  keliling. orang-orang yang direkrut  merupakan
                 modal indonesia di situasi politik yang masih goyah adalah   pebisnis profesional. mereka ditugaskan untuk memperbaiki
                 fakta ketujuh. Hasilnya dapat dilihat di indeks Harga saham   citra  indonesia di  luar  negeri,  serta memberi  pengertian
                 Gabungan, di mana nilainya hanya 250 poin pada september   mengenai proses reformasi dan demokratisasi yang sedang
                 1998, melewati 600 poin pada Juni 1999. Fakta kedelapan,   berlangsung di dalam negeri.
                 merestrukturisasi sektor perbankan. Dari 160 bank komersial   tujuh  orang yang diangkat  sebagai  duta  besar  keliling
                 yang ada, 48 bank dilikuidasi, 16 bank diambil alih, dan 11   adalah  Iman  Taufik  untuk  wilayah  kerja  ASEAN;  James
                 bank  direkapitalisasi  dengan  bantuan  pemerintah.  aset   tjahaya riady untuk wilayah kerja negara-negara rrC, Hong
                 bank yang dibekukan diambil alih dan dikelola oleh badan   Kong, taiwan, australia, selandia  baru, Papua  nugini, dan
                 Penyehatan Perbankan  nasional.  nilainya mencapai  rp350   negara-negara  oseania; Kusumo  martorejo untuk  wilayah
                 triliun. Kesembilan,  berdasarkan taP  mPr  no.  X dan  no.   kerja negara-negara  Jepang  dan Korea  selatan;  muchrim
                 XVi/mPr/1998 kondisi ekonomi usaha kecil, menengah, dan   Hakim untuk wilayah kerja negara-negara timur tengah dan



                 b .j .habibie:1998-1999



     Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd   149                                                 8/21/14   1:16 PM
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154