Page 115 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 115

semakin  terlihat  bengis.  Bukan  hanya  anggota  arisan  yang  da-
               tang,  kabar  kesulitan  membayar  bunga  arisan  membuat  orang-
               orang  lain  berkumpul  ingin  tahu.  Juga  terlihat  sekelompok

               wajah-wajah garang, aku mengenalinya, mereka preman. Mereka
               ribut menurunkan papan nama ”Arisan Keluarga Edward-Liem”.
               Berteriak-teriak memanasi situasi.
                  Apa pula urusan mereka? Bukankah beberapa hari lalu Papa
               juga  bilang,  ”Sebenarnya  hanya  segelintir  dari  anggota  arisan
               yang memaksa uang mereka dikembalikan. Yang lain masih bisa
               bersabar, percaya kita bisa mengatasi masa-masa sulit ini.”
                  Aku menghela napas lega. Lima belas menit kemudian datang
               dua  truk  polisi.  Mereka  bersenjata  lengkap.  Sigap  loncat  dari
               truk. Langsung memblokade depan rumah. Aku tahu komandan
               pasukannya,  Letnan  Satu  Wusdi.  Dia  sering  diundang  dalam
               acara pesta-pesta Papa.
                  ”Selamat  pagi,  Koh,”  letnan  polisi  muda  itu  menyapa  Papa.
               Aku  tahu  siapa  dia,  sering  diundang  dalam  acara  pesta-pesta
               Papa.  Dia  datang  ditemani  salah  satu  pejabat  muda  kejaksaan
               kota  kami. Aku  juga  kenal,  namanya Tunga,  juga  kolega  dekat
               Papa dan Om Liem.
                  ”Situasinya sepertinya memburuk, Koh?” Tunga tersenyum.

                  Papa mengangguk, mengembuskan napas panjang.
                  ”Kau tidak perlu cemas.” Opa mengelus rambutku. ”Setidak-
               nya dengan ada petugas, massa tidak akan bertindak nekat. Om
               Liem akan segera membawa kabar baik.”
                  Aku mengangguk.
                  ”Kau tidak jadi mengantar botol susu?” Opa mengingatkan.
                  Aku  menepuk  jidat,  segera  berlari  kecil  ke  belakang.  Mama
               sempat  membantuku  menaikkan  botol  susu  ke  atas  keranjang

                                          113




       Isi-Negeri Bedebah.indd   113                                 7/5/2012   9:51:09 AM
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120