Page 120 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 120

”Kau tahu, Julia. Sejak hari itu aku membenci Om Liem. Dialah
               penyebab  semuanya.  Omong  kosong  arisan  berantai  keluarga
               Edward-Liem.  Aku  tidak  mau  terlibat  dengan  perusahaannya,

               tidak  mau  dekat-dekat  dengannya.  Aku  pergi  dari  rumah.
               Tinggal  di  sekolah  berasrama,  dengan  makanan  dijatah,  kamar
               tidur sempit. Aku membencinya dua puluh tahun lebih. Bahkan
               satu hari lalu aku tetap tidak peduli padanya. Aku tahu skandal
               Bank  Semesta,  penyidikan  oleh  bank  sentral,  polisi,  dan
               kejaksaan.  Hancur  lebur  semua  konglomerasi  yang  dia  miliki,
               aku  tidak  peduli.  Masuk  penjara  ribuan  tahun,  aku  tidak  pe-
               duli.
                 ”Tetapi tadi malam, saat orang kepercayaan Om Liem men-
               jemputku  di  hotel,  pukul  dua  dini  hari,  di  dalam  mobil  Ram
               menyebutkan  nama  petinggi  kepolisian  dan  pejabat  kejaksaan
               yang  menyidik  kasus  Bank  Semesta. Aku  mengenali  nama  itu.
               Nama kedua bedebah itu. Kau pernah bertanya padaku, apakah
               aku  anak  muda  yang  pintar,  kaya,  punya  kekuasaan  dengan
               kepribadian  ganda?  Penuh  paradoks?  Kau  keliru,  Julia.  Aku
               adalah anak muda yang dibakar dendam masa lalu. Jiwaku utuh.
               Seperti  berlian  yang  tidak  bisa  dipecahkan.  Aku  selalu  me-
               nunggu kesempatan ini.

                 ”Apakah  hidup  ini  adil?  Papa-Mama  mati  terbakar.  Dua
               bedebah  itu  menjadi  orang  penting  di  negeri  ini.  Satu  menjadi
               bintang tiga kepolisian, hanya soal waktu dia jadi kepala polisi.
               Satunya lagi jaksa paling penting dan berpengaruh di korpsnya,
               hanya soal waktu menjadi jaksa agung. Aku kembali, Julia. Sejak
               tadi malam aku memutuskan kembali ke keluarga ini. Aku akan
               membalaskan  setiap  butir  debu  jasad  Papa-Mama.  Beri  aku
               waktu  dua  hari,  kau  bisa  menuliskan  semuanya.  Aku  punya

                                         118




       Isi-Negeri Bedebah.indd   118                                 7/5/2012   9:51:09 AM
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125