Page 121 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 121
rencana. Aku bukan lagi anak kecil enam tahun yang berlari-lari
mengantar susu. Akulah bedebah paling besar dalam cerita ini.
Jadi, apakah kau mau membantuku atau tidak, terserah kau.”
Jalanan tol lengang. Julia menatapku lamat-lamat, tidak men-
jawab.
Aku menghela napas pelan, dengan kaki pincang, melangkah
perlahan, kembali ke mobil. Di kejauhan seorang anak terlihat
menggembalakan beberapa ekor kambing di lereng bukit meng-
hijau. Suara kambing mengembik terdengar samar di antara
lesatan mobil-mobil melintasi jalan tol. Dengan tumit yang
masih ngilu, aku akan memaksakan diri mengemudi.
Tetapi ternyata Julia belari kecil meraih lenganku.
Aku menoleh.
”Aku akan membantumu, Thom.” Gadis itu mengangguk
mantap.
119
Isi-Negeri Bedebah.indd 119 7/5/2012 9:51:09 AM