Page 186 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 186

”
                   IAPA kau sebenarnya, Thomas?”
                 ”Aku... aku konsultan keuangan profesional.”
                 ”Jawaban yang keliru lagi, Thomas.”
                 Alat  setrum  itu  kembali  menghunjam  perutku.  Aku  meng-
               gelinjang, tubuhku gemetar menahan sakit.

                 ”Ayolah, Thomas. Kenapa kau tidak membuat percakapan kita
               jadi lebih mudah?” Orang yang duduk di hadapanku itu menatap
               dingin, intonasinya datar terkendali.
                 Sementara di luar, rombongan mobil polisi berjalan tersendat,
               keluar  pintu  tol  bandara  jalanan  macet—sirene  galak  mereka
               tidak membantu banyak.
                 Aku menggerung, kepalaku tertunduk, napas menderu.
                 ”Siapa kau sebenarnya, Thomas?” dia bertanya lagi.
                 ”Aku, aku konsultan profesional.”
                 ”Jawaban yang keliru, Thomas.”
                 Untuk ketiga kalinya alat setrum itu menusuk perutku tanpa
               bisa kucegah. Bagaimana aku bisa melawan? Dua tanganku ter-


                                         184




       Isi-Negeri Bedebah.indd   184                                 7/5/2012   9:51:10 AM
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191