Page 214 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 214

lebihan.  Ada  pengkhianat  di  antara  kita.  Jadi,  sebelum  waktu
               membuka  wujud  aslinya,  lebih  baik  semua  orang  yang  ada  di
               kapal ini berhati-hati.”

                 ”Astaga, Tommi, kau membuat situasi semakin rumit dengan
               berprasangka  buruk  ke  orang-orang  yang  selama  ini  dekat
               dengan keluarga atau perusahaan.” Opa mengetukkan tongkatnya
               ke lantai kapal. ”Kau tidak mungkin menuduh Kadek misalnya,
               atau Ram, atau siapa saja orang kepercayaan Om Liem.”
                 Aku  menggeleng.  ”Aku  tidak  menuduh  Kadek,  Opa,  tentu
               saja, karena aku tahu persis siapa dia. Tetapi orang lain, orang-
               orangnya dia, mana aku tahu.”
                 ”Apa alasannya, Tommi? Buat apa mereka berkhianat?”
                 ”Aku tidak tahu, Opa. Mereka tidak perlu alasan besar untuk
               melakukannya. Sedikit janji manis, iming-iming, itu sudah lebih
               dari  cukup  bagi  seorang  pengkhianat  bahkan  untuk  menusuk
               balik  induk  semang,  orang  yang  selama  ini  membantu,  mem-
               berikan  kesempatan,  membesarkannya,”  aku  menjawab  kalimat
               Opa dengan intonasi datar.
                 Opa menatapku lamat-lamat, menghela napas.
                 Dapur kembali lengang, menyisakan suara televisi yang samar-
               samar. Kadek masih dengan celemek di dada sedang menyiapkan

               menu penutup sarapan, roti kecil yang lezat.
                 Aku menatap televisi mungil yang terpasang di atas tiang.
                 Mereka sedang menyiarkan berita pagi, liputan menteri yang
               dikerumuni banyak wartawan.
                 Aku meraih remote, tertarik, membesarkan volume televisi.
                 ”Ibu  Menteri,  kapan  komite  akan  memutuskannya?”  Salah
               satu  wartawan  menyeruak,  mikrofon  terjulur  ke  depan,  lampu
               sorot kamera bersinar terang.

                                         212




       Isi-Negeri Bedebah.indd   212                                 7/5/2012   9:51:11 AM
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219