Page 215 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 215

”Besok pagi. Keputusan diselamatkan atau tidak, semua ada
               di tangan komite. Kami sedang mengumpulkan banyak data dan
               informasi,  besok  pagi  baru  akan  diputuskan  apakah  akan  ada

               rapat  komite  stabilitas  sistem  keuangan...  Apa?  Ya?”  Dengan
               wajah khasnya yang berpendidikan tinggi, Ibu menteri berusaha
               menjawab santai pertanyaan yang mengepung. Salah satu warta-
               wan sudah memotong, mendesak.
                  ”Belum  tahu.  Jika  situasinya  terus  memburuk,  kecemasan
               meninggi,  rapat  komite  bisa  dilakukan  kapan  saja.  Kami  sudah
               punya  beberapa  data,  bank  sentral  bilang  setidaknya  mem-
               butuhkan  dana  1,3  triliun  untuk  menalangi  Bank  Semesta.  Ya?
               Tidak  sekaranglah,  ini  pukul  sebelas  malam.”  Menteri  ter-
               senyum,  terus  melangkah,  ajudannya  berusaha  membuka  jalan
               menuju  mobil.
                  Aku bergumam pelan, 1,3 triliun, sepertinya Erik dan sobat
               dekatnya  di  bank  sentral  melakukan  tugas  dengan  baik.  Itu
               angka  pembuka  yang  baik,  lebih  rendah  dari  yang  kuminta,  2
               triliun. Angka ini kecil saja dibandingkan risiko dampak sistemis,
               siapa  pun  akan  tutup  mata  jika  angkanya  hanya  sebesar  itu.
               Nanti malam, atau kapan saja rapat dilaksanakan, Ibu Menteri
               pasti pening ketika melihat angka yang ada berkali-kali direvisi

               oleh  otoritas  bank  sentral—dan  situasinya  mendesak,  kadung
               harus diputuskan.
                  ”Tidak ada. Tidak ada laporan seperti itu.” Ibu menteri meng-
               geleng,  menanggapi  pertanyaan  berikutnya,  tetap  tersenyum
               meski  sepertinya  dia  bekerja  keras  sepanjang  hari  ini.  ”Bank
               sentral  hanya  melaporkan  rasio  kecukupan  modal  terus  turun
               beberapa  minggu  terakhir,  melebihi  ambang  batas  yang  diper-
               bolehkan.  Pengelolaan  banknya  buruk,  kesalahan  manajemen,

                                          213




       Isi-Negeri Bedebah.indd   213                                 7/5/2012   9:51:11 AM
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220