Page 218 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 218

Aku meremas jemari, cepat sekali mereka menemukan posisi
               kami, sepertinya petinggi polisi itu sudah bangun, dan menyadari
               tahanannya  kabur.  ”Bergegas,  Kadek!  Lepaskan  ikatan  kapal.

               Aku akan segera menghidupkan mesin, memegang kemudi, kita
               berlayar! Kabur!”
                 Tanpa  perlu  menunggu  diteriaki  dua  kali,  Kadek  langsung
               melemparkan telepon satelitnya, berlari tangkas menuju buritan
               kapal.












































                                         216




       Isi-Negeri Bedebah.indd   216                                 7/5/2012   9:51:11 AM
   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223