Page 237 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 237

SIAKU menjelang empat belas tahun saat aku pertama kali
               mengunjungi Opa. Libur panjang sekolah, membawa ransel kecil
               di  punggung,  aku  menumpang  angkutan  umum  dari  sekolah
               berasrama.
                  Malam terakhir di sana, aku dan Opa berdua menghabiskan
               waktu dengan duduk santai di beranda belakang, menonton tele-
               visi,  acara  kesayangan  Opa.  Acara  kuis,  tiga  layar  terpentang
               lebar menutupi hadiah. Satu peserta yang maju ke babak bonus
               menghadapi situasi ”hidup-mati”, membawa pulang hadiah besar
               atau kembali dengan tangan hampa. Dialah finalis kuis.
                  ”Satu  di  antara  tiga  layar  ini  adalah  sebuah  mobil  mewah
               terbaru.” Pembawa acara memasang wajah semringah, menunjuk
               layar  televisi  besar  yang  segera  menayangkan  bentuk  dan  rupa
               mobil itu.
                  Penonton  di  studio  bertepuk  tangan  antusias.  Wajah  finalis
               kuis menyimpul senyum.


                                          235




       Isi-Negeri Bedebah.indd   235                                 7/5/2012   9:51:11 AM
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242