Page 239 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 239

”Anda yakin?”
                  Finalis kuis mengangguk.
                  ”Baik. Kita kunci layar satu.”

                  Hadirin di studio bertepuk tangan menyemangati.
                  ”Kalau  begitu,  tolong  dibuka  layar  nomor  dua,  layar  yang
               tidak  dia  pilih,”  pembawa  acara  memberi  perintah.  Layar  dua
               segera tergulung ke atas.
                  Aku  terpingkal  bersama  Opa,  juga  bersama  penonton  di
               studio—sampai  melupakan  wajah  supertegang  finalis  yang
               merangkai doa. Di balik layar dua, sungguhan seekor sapi gemuk
               terlihat  gelisah,  moncongnya  diikat  rapat.  Seorang  peternak
               andal sejak tadi berdiri di sebelah sapi itu, mengelus-elus pun-
               dak si sapi, agar sapi itu diam dan tidak membuat pertanda ada
               seekor sapi di balik layar dua.
                  ”Bukan main. Mari kita lupakan sapi perah barusan. Permain-
               an ini semakin menarik.” Pembawa acara menghela napas.
                  ”Tersisa dua layar, Bung. Satu adalah mobil mewah terbaru.
               Satu  lagi  kotak  sampah  berwarna  kuning.”  Pembawa  acara
               mengangkat tangan, memberi tanda.
                  Penonton  di  studio  kembali  hening.  Wajah  finalis  semakin
               tegang.

                  ”Anda  sudah  memilih  layar  nomor  satu.  Apakah  kita  akan
               membuka layar nomor satu sekarang?”
                  Penonton berseru-seru antusias, mengangguk.
                  Pembawa acara tertawa, menggeleng takzim. ”Kita buat acara
               ini lebih menarik.”
                  Penonton justru semakin berseru-seru antusias.
                  ”Saya  tidak  tahu  layar  mana  yang  menyembunyikan  mobil
               mewah  itu.  Percayalah.  Hanya  Tuhan  dan  beberapa  orang  di

                                          237




       Isi-Negeri Bedebah.indd   237                                 7/5/2012   9:51:11 AM
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244