Page 258 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 258

tinggi institusi, kroni, teman, kolega, bahkan bila perlu pengurus
               organisasi olahraga, apa pun itu. Semakin banyak yang menerima

               kucuran uang haram itu, maka jangankan melakukan penyidikan
               secara  sistematis  dan  besar-besaran,  menggerakkan  satu  pion
               petugas  penyidik  saja  mereka  tidak  kuasa.  Seluruh  penjara  di
               negeri ini penuh jika komisi pemberantasan korupsi berani meng-
               utak-atik kasus penyelamatan Bank Semesta.
                 ”Aku butuh banyak uang untuk melakukannya, Bapak-Bapak,
               Ibu-Ibu.  Nah,  kalian  bersedia  menyerahkan  sepertiga  deposito

               atau tabungan, atau sebaliknya, kalian bersedia kehilangan semua-
               nya?  Putuskan  segera,  sebelum  pemerintah  mengetuk  palu.
               Sekali Bank Semesta ditutup, tidak ada lagi rekayasa yang bisa
               aku lakukan. Kalian punya waktu setengah jam untuk berdiskusi.
               Aku  harus  segera  pergi,  waktuku  sempit.  Selamat  pagi.”  Aku
               balik  kanan,  meninggalkan  keributan  yang  segera  meruap  di
               ruangan.
                 ”Ram,  kau  pimpin  mereka  berdiskusi,”  aku  menepuk  bahu
               Ram, ”kabarkan segera padaku apa pun keputusan mereka.”

                 Ram mengangguk, bergegas menyejajari langkah kakiku keluar
               ruangan rapat. Suara bising peserta pertemuan segera memenuhi
               langit-langit. Satu-dua berseru soal semua ini tidak masuk akal,
               menyesal telah menabung di Bank Semesta. Satu-dua menangis,
               mungkin  sedih  membayangkan  uangnya  hilang.  Tetapi  lebih
               banyak  yang  mengangguk  menyetujui  kalimatku,  mulai  ber-
               kumpul  dan  membahas  solusi  yang  kutawarkan,  solusi  paling

               masuk akal bagi mereka.
                 Aku sudah tidak mendengarkan, sudah pukul sembilan. Dua
               jam lagi jadwal pertemuanku dengan menteri, aku harus singgah

                                         256




       Isi-Negeri Bedebah.indd   256                                 7/5/2012   9:51:12 AM
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263