Page 278 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 278

”Saya baru tahu bahwa Pak Shambaz pernah jadi ketua senat,”
               Julia memotong sopan.

                 Ibu Menteri memperbaiki posisi duduk. ”Dia bukan sekadar
               ketua senat. Tetapi Shambazy tidak pernah tertarik bekerja men-
               jadi  birokrat,  lebih  memilih  berkarier  menjadi  wartawan,  lebih
               nyaman dan tenang mengomentari banyak hal. Tidur lebih nye-
               nyak. Menjadi menteri yang berdedikasi penuh tidak pernah se-
               sederhana seperti masa lalu. Stres, tekanan politik, kritik, hujat-
               an, sorotan media massa, itu makanan sehari-hari.”
                 ”Tetapi  Ibu  terlihat  selalu  segar.”  Julia  memuji—basa-basi

               yang keliru.
                 Ibu  Menteri  menanggapi  pujian  itu  dengan  tersenyum  tipis.
               ”Kau tidak akan bertanya tentang trik tampil segar dan cantik
               seperti  wartawan  lain  dalam  jadwal  wawancara  sepenting  ini,
               bukan?”
                 ”Eh?” Julia menelan ludah, kikuk.
                 ”Tentu  tidak,  Bu.”  Aku  tertawa  sopan,  menyikut  Julia  agar
               diam, bergegas memperbaiki situasi. Untuk seseorang yang amat
               berpengaruh,  suka  berbicara  lugas,  percakapan  basa-basi  bisa
               merusak. ”Tetapi karena rekan kerja saya sudah telanjur, boleh-

               lah saya tambahi satu lagi pemanis awal pembicaraan. Saya pikir
               Ibu dulu pastilah pemain bola kasti yang pintar berkelit.”
                 ”Bola kasti?” Ibu Menteri bertanya balik.
                 ”Ya,  bola  kasti.  Di  bawah  ada  puluhan  wartawan  dengan
               wajah tidak sabaran menunggu Ibu sejak tadi pagi. Nah, tidak
               ada satu pun di antara mereka yang punya ide bahwa ternyata
               yang ditunggu sudah berada di ruang kerjanya. Itu pastilah trik

               berkelit yang hebat seperti pemain bola kasti yang berlari meng-

                                         276




       Isi-Negeri Bedebah.indd   276                                 7/5/2012   9:51:12 AM
   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283