Page 280 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 280

”Saya  tidak  suka  berandai-andai,”  Ibu  Menteri  memotong
               kalimat  Julia,  sambil  memperbaiki  posisi  duduknya,  ”bahkan
               keputusan mengenai bank itu saja belum diambil.”

                 ”Tetapi situasi terburuk bisa terjadi, bukan? Mengingat situasi
               di luar semakin buruk menyusul tumbangnya beberapa lembaga
               keuangan besar,” Julia mendesak sopan.
                 ”Soal  situasi  di  luar  semakin  memburuk,  itu  benar,  terlepas
               dari kau sepertinya ikut menguping briefing dari staf dana mo-
               neter internasional tadi. Tetapi perekonomian kita berbeda de-
               ngan  mereka.  Catat  ini,  fundamental  perekonomian  kita  jauh
               lebih  tangguh,  baik  dibandingkan  dengan  negara  luar  maupun
               dibanding saat krisis menghantam kita satu dekade silam. Per-
               tumbuhan  ekonomi  sesuai  target,  surplus  neraca  perdagangan
               mencatatkan  rekor,  sistem  berjalan  stabil,  kebijakan  fiskal
               optimal, semua terkendali, semua lebih mature.”
                 ”Tetapi kemungkinan rush, dampak sistemis yang dikhawatir-
               kan  media  massa  dan  pengamat  ekonomi  dua  hari  terakhir?
               Bukankah itu sinyal berbahaya.”
                 ”Sepertinya tidak ya, situasi kita jauh berbeda,” Ibu Menteri
               menjawab ringan.
                 ”Bukankah indeks saham tumbang seminggu terakhir?”

                 ”Itu masih reaksi yang wajar. Siapa yang tidak ingin bergegas
               melepas  sahamnya?  Apalagi  sebagian  besar  pemodal  di  bursa
               datang  dari  dana  asing.  Mereka  cepat  pergi  dalam  situasi  ini,
               menjual  rugi.  Tetapi  pemodal  lokal  kita  masih  wait  and  see,
               masih membeli saham.”
                 ”Atau  nilai  tukar  yang  bergerak  cepat,  terus  melemah?”  Julia
               tidak mudah mengalah.
                 ”Itu  juga  reaksi  normal.  Semua  mata  uang  dunia  bergerak

                                         278




       Isi-Negeri Bedebah.indd   278                                 7/5/2012   9:51:12 AM
   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285