Page 303 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 303

”Aku  akan  menyerbu  mereka.  Kita  lihat  saja  akan  seperti
               apa.”
                  ”Kau gila, Thomas. Kau kalah jumlah. Dan sejak kapan kau

               pintar menembak?” Julia berteriak.
                  ”Pak  Thom?  Apa  yang  akan  Pak  Thom  lakukan?”  Satpam
               gerbang juga refleks melangkah mundur, jeri melihat revolver di
               tanganku—beruntung hari ini hari Minggu, pintu masuk gedung
               perkantoran  sepi,  keributan  kecil  ini  tidak  menarik  perhatian
               siapa pun.
                  Motor bebek pizza yang barusan melintas sudah parkir rapi.
               Petugasnya  sambil  bersiul  menenteng  kantong  plastik  besar
               berisi kotak pizza lezat.
                  Aku sudah melangkah cepat.
                  ”Tunggu, Thomas!”
                  Aku tidak mendengarkan Julia.
                  ”Kau benar-benar kehilangan akal sehat, Thomas. Kau sama
               saja bunuh diri!”
                  Aku sekarang bahkan berlari-lari kecil, membiarkan Julia me-
               ngejarku.
                  Sekejap, aku sudah mencengkeram kerah baju petugas peng-
               antar pizza, mengacungkan pistol, berkata tegas. ”Ikut denganku,

               segera!”


                                          ***


               Dalam hitungan detik, aku mendapatkan ide itu.
                  Opa  benar,  tidak  ada  pengetahuan  yang  tersia-siakan,
               termasuk tentang pengetahuan racun sekalipun. Kalian tahu, di
               sekitar  rumah,  di  halaman,  di  trotoar,  terkadang  tumbuh  ta-

                                          301




       Isi-Negeri Bedebah.indd   301                                 7/5/2012   9:51:13 AM
   298   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308