Page 368 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 368

Lima menit kami bersitegang di kabin pilot sebelum pesawat
               mendarat. Rudi mengeluarkan tanda pengenalnya, menunjukkan
               pistolnya,  membual  tentang  situasi  darurat.  Rudi  menjelaskan

               ada satu gerombolan teroris yang mengaku pasukan khusus me-
               nunggu  kami,  dan  bersiap  membunuh  tahanan  penting,  saksi
               pembunuhan—itu  aku.  Pilot  ragu-ragu,  mengonfirmasi  ke
               menara  pengawas.  Tentu  saja  itu  benar,  ada  pasukan  khusus
               yang sedang mengambil alih bandara, hendak menangkap pen-
               jahat  yang  ada  di  pesawat.  Rudi  membentak,  berkata  bahwa
               mereka yang berada di daratlah yang sebenarnya penjahat. Pilot
               ragu-ragu, tetapi karena mereka mengenali Rudi pernah menga-
               wal memindahkan tahanan transfer di penerbangan sebelumnya,
               pilot  tidak  punya  pilihan,  memutuskan  membantu  salah  satu
               pihak.
                 Persis di ujung landasan, pesawat bergerak amat lambat, pilot
               sengaja bergerak lebih pelan dan lebih menepi di runaway. Roda
               pesawat hampir menyentuh lapangan rumput. Pramugari cekatan
               membuka  pintu  samping.  Lima  belas  detik,  urusan  selesai.
               Kalian pernah loncat dari bus yang masih bergerak tidak sabaran
               menurunkan  penumpang?  Atau  kereta  api?  Nah,  loncat  dari
               pesawat yang bergerak tidak ada bedanya, hanya lebih tinggi, itu

               saja. Aku dan Rudi adalah anggota klub petarung, cukup terlatih
               untuk urusan loncat dari ketinggian dua meter. Kami langsung
               berguling  di  rumput.  Pramugari  segera  menutup  pintu.  Pilot
               terus melajukan pesawat menuju terminal. Enam pasukan khu-
               sus  itu  persis  seperti  centeng  Mata  Picak,  tidak  pernah  me-
               nyadari bahwa pesawat berjalan terlalu lambat saat memutar di
               ujung  landasan,  dan  perintah  komandannya  untuk  menahan
               pesawat  lepas  landas  selama  penyergapan,  justru  membuat  ba-

                                         366




       Isi-Negeri Bedebah.indd   366                                 7/5/2012   9:51:14 AM
   363   364   365   366   367   368   369   370   371   372   373