Page 369 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 369

nyak pesawat parkir di sisi runaway, menghalangi pemandangan,
               melindungi aksi kami dari kejauhan, tidak terlihat.
                  Komandan pasukan khusus itu hanya menemukan kursi ko-

               song.
                  Setelah  bergulingan  menghantam  rumput  di  luar  runaway,
               aku  dan  Rudi  berlari  dengan  kaki  masih  terasa  sakit,  pincang,
               mengambil  mobil  pengait  bagasi  yang  terparkir  tanpa  petugas,
               menabrakkannya  ke  pagar  bandara,  lantas  menyelinap  keluar
               dari pagar kawat yang bengkok.
                  Aku  yakin,  saat  komandan  pasukan  itu  hanya  menemukan
               kursi  kosong,  dia  pasti  berteriak  marah—seperti  Mata  Picak
               yang  berteriak  marah  melihat  sesembahannya  gagal—dan  saat
               itu pulalah aku dan Rudi sudah loncat ke dalam taksi, melesat
               menuju tempat pertemuanku dengan putra mahkota, menemui
               seseorang yang menjadi kunci paling penting penyelamatan Bank
               Semesta. Satu telepon darinya bisa mengubah seluruh keputusan
               rapat komite nanti malam. Dalam urusan ini, dia dan partai po-
               litiknya  bahkan  lebih  sakti  dibanding  Mata  Picak  beserta  cen-
               teng-centengnya.






















                                          367




       Isi-Negeri Bedebah.indd   367                                 7/5/2012   9:51:14 AM
   364   365   366   367   368   369   370   371   372   373   374